Pidato Macron Sakiti Muslim Se-Dunia, Jokowi: Mengaitkan Agama Dengan Terorisme adalah Salah Besar!

- 1 November 2020, 04:00 WIB
Ilustrasi: Poster Presiden Emmanuel Macron.
Ilustrasi: Poster Presiden Emmanuel Macron. /RRI/

Jokowi menambahkan bahwa kebebasan ekspresi dari karikatur Nabi Muhammad, seperti yang diucapkan Macron, bisa memecah-belah kerukunan antar umat beragama di dunia.

“Kebebasan berekspresi, kesakralan, simbol agama sama sekali tidak bisa dibenarkan. Mengaitkan agama dengan tindakan terorisme adalah kesalahan yang besar.” tambah Jokowi.

Presiden Jokowi akhirnya mengajak dunia mengedepankan persatuan dan toleransi dunia untuk membangun tata dunia dengan lebih baik. Tindakan terorisme tidak ada hubungan dengan agama apapun, imbuh Jokowi.

Baca Juga: Simak! Jadwal Transfer BTL Subsidi Gaji Gelombang Dua Telah Bocor, Jangan Sampai Kelewatan

Isi Pidato Emanual Marcon

Pada 2 Oktober 2020 dalam pidatonya di hadapan anggota dewan, kepala daerah dan perwakilan kelompok masyarakat sipil, Presiden Macron menyampaikan pentingnya mempertahankan nilai-nilai mendasar di Prancis dan juga beberapa pernyataan terkait Islam dan radikalisme.

Selang beberapa pekan terjadi kematian seorang guru di Prancis Samuel Paty, Presiden Macron kembali menegaskan pemerintah bersama rakyat Prancis akan terus mempertahankan nilai-nilai kebebasan yang jadi dasar terbentuknya republik.

Ancaman masyarakat Perancis adalah Islam separatis, yaitu sekelompok penganut Islam ekstremis atau fanatik yang melenceng dari nilai nilai Republik, ungkap presiden prancis Macron pada pidatonya di Les Mureaux.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Sabtu 31 Oktober 2020, Andin Bertemu dengan Rena

"Dalam konteks Islam radikal—karena ini yang jadi topik pembahasan dan mari kita bicara dan menyebut masalah ini—kehendak yang secara sistematis ingin melanggar aturan hukum republik dan membentuk aturan sendiri, [...] dan ini secara perlahan mengarah ke penolakan terhadap kebebasan berekspresi, kebebasan hati nurani, dan hak untuk menistakan (agama, red), dan diri kita pada akhirnya diam-diam berubah jadi seseorang yang radikal,” kata Presiden Macron lewat pidatonya yang disiarkan di laman resmi Kedutaan Besar Prancis di Jakarta sebagaimana dikutip dari Antara.

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: ANTARA Jurnal Presesi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x