LAMONGAN TODAY - Bencana banjir dan tanah longsor di wilayah administrasi Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, telah memaksa sebanyak 2.107 warga mengungsi.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Raditya Jati mengatakan, dari keseluruhan warga yang mengungsi tersebut, ada sebanyak 995 warga mengungsi di SD Madureja dan 1.112 warga di sekolah dasar lainnya dan rumah panggung Sidobunder.
"Bencana banjir Kebumen sendiri telah terjadi sejak Senin, 26 Oktober 2020. Tercatat 13 kecamatan di Kabupaten Kebumen terdampak banjir," tutur Jati dalam siaran pers yang diterima Lamongan Today, Sabtu 31 Oktober 2020.
Baca Juga: Inalillahi, 17 Orang Tewas Karena Gempa di Turki, Sebagian Masih Terperangkap di Bangunan Runtuh
Adapun rinciannya adalah Kecamatan Prembun, Kecamatan Alian, Kecamatan Kebumen, Kecamaatan Karanganyar, Kecamatan Kemit, Kecamatan Puring dan Kecamatan Sempor.
Kemudian Kecamatan Padureso, Kecamatan Pejagoan, Kecamatan Sruweng, Kecamatan Karangsambung, Kecamatan Karanggayam dan Kecamatan Rowokele.
Menurut Jati, bencana tersebut telah mengakibatkan kerugian materil meliputi 5 unit rumah rusak berat, 10 unit rumah rusak sedang, 52 unit rumah rusak ringan, 2 sarana pendididikan, 36 titik jalan, 3 unit jembatan, 3 unit tanggul terdampak.
Baca Juga: Segera Hadir Petualangan Sherina 2 di 2021, Apa Saja Perbedaannya dengan Petualangan Sherina Pertama
Dalam upaya percepatan penanganan bencana banjir dan longsor tersebut, BPBD Kabupaten Kebumen terus melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Muspika, TNI/POLRI dan Relawan.
Selain itu, tim BPBD Kabupaten Kebumen dibantu tim gabungan juga membantu proses evakuasi warga terdampak banjir dan melakukan pembersihan puing dan material banjir serta longsoran.