LAMONGAN TODAY - Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menginformasikan pada akhir bulan Oktober ini, akan terjadi fenomena astronomi.
Fenomena apakah itu? Dilansir dari twitter resmi @Lapan_RI, puncak purnama biru akan terjadi pada 31 Oktober 2020, terjadi pada pukul 21.49 WIB dengan jarak geosentris 406.165 km.
Bulan purnama biru itu diperkirakan berdiameter 29,40 menit busur dan terletak di konstelasi Aries.
Baca Juga: Epidemiolog Unpad Bicara Soal Kapan Covid-19 Berakhir, Simak Paparannya
Sedangkan apogee Bulan terjadi pada pukul 01.29 WIB dengan jarak geosentrik 406.398 km, berdiameter sudut 29,42 menit dan terletak di konstelasi Pisce.
Purnama tersebut, menurut LAPAN dinamakan purnama mikro, karena jaraknya cukup berdekatan dengan titik apogee.
Ada yang lagi lihat rembulannya bagus?
Tunggu malam minggu nanti Sob. pic.twitter.com/qrrjywi9Iv— LAPAN (@LAPAN_RI) October 29, 2020
Baca Juga: Viral Awan Mirip Tsunami di Aceh, Begini Penjelasan LAPAN
Menurut LAPAN, bulan purnama mikro dapat diamati pada arah Timur-Timur Laut, sebelum terbenar matahari hingga Barat-Barat Laut setelah terbit matahari.
Sementara itu, LAPAN juga menginformasikan jika Bulan dan Mars kembali mengalami konjungsi pada 29-30 Oktober 2020 dengan puncak konjungsi terjadi pada 30 Oktober 2020 pukul 03.18 WIB.
Baca Juga: Peneliti NASA Takjub Ada Air di Permukaan Bulan, Tanpa Atmosfer yang Tebal Air Seharusnya Hilang
Konjungsi Bulan dan Mars dengan sudut pisah 2,25 derajat, lebih lebar dibandingkan konjungsi yang terjadi pada 3 Oktober 2020.
Masyarakat bisa mengamati Bulan dan Mars sejak tanggal 29 Oktober 2020 pukul 18.00 WIB dari arah Timur dengan sudut pisah 4.27 derajat dan ketinggian 25 derajat di atas ufuk, hingga terbenam pada 30 Oktober 2020 pada pukul 04.10 WIB dari arah Barat.
Sudut pisahnya 2,29 derajat, dan keduanya terletak di konstelasi Pinces.***