Peneliti NASA Takjub Ada Air di Permukaan Bulan, Tanpa Atmosfer yang Tebal Air Seharusnya Hilang

- 27 Oktober 2020, 14:42 WIB
Ilustrasi air yang terperangkap di permukaan bulan dalam penelitian Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA) . / NASA
Ilustrasi air yang terperangkap di permukaan bulan dalam penelitian Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA) . / NASA /
LAMONGAN TODAY - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengonfirmasi temuain air di permukaan bulan yang diterangi matahari. 

Lembaga pemerintahan Amerika Serikat ini berhasil mendeteksi adanya molekul H2O di Kawah Clavius, salah satu kawah terbesar yang terlihat dari bumi.

Hasil penelitian Stratospheric Observatory for Infrared Astronomy (SOFIA) menunjukkan bahwa sumber daya berharga ini dapat didistribusikan ke seluruh permukaan bulan. 

Baca Juga: NASA Temukan Fakta Menarik Soal Bulan, Temuan Baru Diumumkan 26 Oktober

Pada pengamatan sebelumnya, peneliti berhasil mendeteksi beberapa bentuk hidrogen. Namun, mereka belum bisa membedakan antara air dan kerabat dekatnya, hidroksil (OH). 

Hasil publikasi Nature Astronomy menyebutkan, konsentrasi air sebanyak 100 hingga 412 bagian per juta terperangkap dalam satu meter kubik tanah yang menyebar di permukaan bulan. Jumlah ini setara dengan sebotol air 12 ons.

Baca Juga: Banjir dan Longsor Pangandaran Tewaskan 2 Orang, Simak Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Hari Ini

Dilansir Lamongan Today dari situs resmi NASA, Direktur Divisi Astrofisika Paul Hertz mengatakan, terdapat indikasi bahwa senyawa H2O atau air mungkin berada di sisi bulan yang diterangi matahari. 

“Sekarang, kami tahu itu (air) ada di sana. Penemuan ini menantang pemahaman kita tentang permukaan bulan dan menimbulkan pertanyaan menarik tentang sumber daya yang relevan bagi eksplorasi ruang angkasa yang dalam,” kata Paul di Markas Besar NASA di Washington, dikutip Lamongan Today dari situs resmi NASA.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini, Selasa 27 oktober 2020

Sebelumnya, NASA juga pernah meneliti kejadian serupa pada tahun 1969. Namun, astronot Apollo saat itu mengatakan bulan benar-benar kering.

Peneliti Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, Casey Honniball  mengungkapkan, sebelum observasi SOFIA, NASA telah mendeteksi adanya hidrasi di bulan. 

Saat itu, peneliti belum mengetahui seberapa banyak kandungan airnya. 

Baca Juga: Review Spesifikasi dan Harga Xiaomi Poco X3 NFC, Ini Kata Youtuber Gadget In David

“Tanpa atmosfer yang tebal, air di permukaan bulan yang diterangi matahari seharusnya hilang begitu saja ke luar angkasa,” ucap Honniball di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland, dikutip Lamongan Today dari situs resmi NASA.

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: NASA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x