Terus Eksis di Kabinet, Segini Jumlah Perusahaan dan Total Kekayaan Luhut Binsar Pandjaitan

- 19 Oktober 2020, 19:59 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut Binsar Pandjaitan. /Instagram/@luhut.pandjaitan/

LAMONGAN TODAY -- Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berjanji tak akan menjabat lagi usai berakhirnya masa jabatan di tahun 2024.

Setelah 2024, ia akan fokus mengelola Yayasan Del, yakni sebuah yayasan sosial yang bergerak di bidang pendidikan, seni dan budaya yang didirikannya.

Hal itu sekaligus janji kepada istri tercintanya, Devi Pandjaitan Br Simatupang yang sedang berulang tahun ke-71 hari ini.

Baca Juga: Gara-Gara Ini, Kemnaker Minta Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Kembalikan Bantuan, Kamu Termasuk?

“Saya pernah berjanji kepada istri saya, bahwa selesai masa jabatan saya di 2024 nanti, saya tidak akan menjabat lagi, karena saya berpikir sudah waktunya untuk istirahat dan fokus mengurus @Yayasandel, cita-cita hidup kami,” ungkap Luhut.

Janji itu diungkapkan Luhut dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Jumat 16 Oktober 2020.

Pembina Yayasan Del ini juga menegaskan, janjinya untuk tidak menjabat lagi setelah 2024 adalah sebagai contoh bagi pejabat yang tak lagi menjabat.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Chord ‘Kukira Kau Rumah’, ‘Kau Datang Tatkala Sinar Senjaku Redup’

"Sekaligus saya ingin memberikan contoh bahwa sebagai pejabat negara, jika sudah purna tugas alangkah baiknya menikmati hidup dan tidak mengurusi apapun yang bukan lagi tanggung jawab kita," ungkap Luhut.

Riwayat karir Luhut memang cukup panjang, sejak di masa Orde Baru.

Tercatat, saat menjadi tentara aktif, Luhut pernah menjabat Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat ke-3.

Baca Juga: Kapan Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka? Simak Penjelasan dan Cara Mendaftarnya, Persiapkan Diri!

Luhut menjabat posisi ini sejak 16 Juli 1977 hingga 1 Oktober 1998, melewati masa lengsernya Presiden Soeharto.

Kemudian, di masa Presiden Habibie, Luhut ditugaskan menjadi Duta Besar Singapura selama setahun sejak 1999 hingga 2000.

Karir Luhut di kabinet berawal di masa Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Baca Juga: Prediksi Peruntungan Zodiak Aries, Sagitarius, dan Gemini Minggu Ini, Ada yang Gagal Mencapai Impian

Gus Dur mengangkat Luhut Binsar Pandjaitan menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan sejak 24 Agustus 2000 hingga 23 Juli 2001.

Di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, nama Luhut tak masuk dalam jajaran kabinet.

Di periode ini, tampaknya Luhut mengembangkan karirnya sebagai pebisnis dengan mendirikan PT Toba Sejahtera pada tahun 2007.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Angin Dalu' - Woro Widowati, Lengkap dengan Video Klip

Luhut menjadi pemilik mayoritas saham grup Toba Sejahtera. Dari situs resmi perusahaan, Grup Toba Sejahtera terbagi ke dalam 6 anak usaha.

Yakni, Toba Coal and Mining, Toba Oil and Gas, Toba Power, Toba Perkebunan dan Kehutanan, Toba Industri dan Toba Property and Infrastructure.

Anak-anak usaha tersebut terbagi lagi menjadi 16 perusahaan yang bergerak di berbagai sektor.

Baca Juga: Hore! BLT UMKM Rp2,4 Juta Diperpanjang Hingga November, Begini Cara Daftar Bantuan Lewat Online

Baru pada masa pemerintahan Presiden Jokowi (Joko Widodo), Luhut kembali masuk ke dalam jajaran kabinet, berawal dengan menjadi Kepala Staf Kepresidenan sejak 31 Desember 2014 hingga 2 September 2015.

Kemudian, Luhut Binsar Pandjaitan diangkat Presiden Jokowi menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan sejak 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016.

Setelah itu, hingga kini ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Baca Juga: Pemerintah Perpanjangan 6 Jenis Bantuan Sosial Ini hingga 2021, Simak Penjelasannya

Tercatat, Luhut juga pernah merangkap sebagai Menteri Perhubungan ad-interim di saat Menhub Budi Karya Sumadi positif Covid-19.

Seperti diberikan Seputar Tangsel: Janji Pensiun Usai Akhir Masa Jabatan 2024, Segini Tabungan Luhut Binsar Pandjaitan, riwayat panjang karir dan bisnisnya membuat Luhut memiliki cukup banyak 'tabungan'.

 

Dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diserahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Luhut terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2019.

Baca Juga: Update: Harga HP Realme Anjolok Jutaan Rupiah, Ada Realme 6 Pro, X3 SuperZoom, Cek Selengkapnya

LHKPN mencatat, Luhut memiliki harta kekayaaan setengah triliun rupiah lebih, atau lebih tepatnya Rp677.440.505.710.

Luhut menyimpan hartanya dalam beberapa bentuk. Salah satunya adalah harta berupa tanah bangunan. Luhut tercatat memiliki tanah dan bangunan senilai Rp176.994.583.270.

Tanah dan bangunan tersebut tersebar di Bogor, Jakarta Timur, Badung, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Malang, Tapanuli Utara, dan Toba Samosir.

Baca Juga: Kisah Rangga, Ibunya dan Pembunuh Sadis yang Meregang Nyawa tak Mau Makan Minum. Penyesalan?

Kemudian, Luhut memiliki beberapa alat transportasi berupa motor dan mobil senilai Rp3.467.450.000.

Alat transportasi yang Luhut punya adalah Isuzu Panther LM 25 tahun 2006, Jeep Lexus tahun 2014, Lexus LS 460 AT tahun 2016, Honda Solo NF11T11C1MT tahun 2015, dan Toyota Alphard 3.5 Q AT tahun 2016.

Tak hanya itu, Menko Luhut turut menyimpan harta kekayaannya di dalam harta bergerak lainnya sebesar Rp1.690.194.000.

Baca Juga: Harga HP Oppo Terbaru RAM 4GB ini Sudah Anjlok Turun, Ada Oppo F11, Oppo F7, Oppo F5

Luhut juga tercatat memiliki harta kekayaan berupa surat berharga senilai Rp70.654.054.250.

Adapun kas dan setara kas yang LBP pegang saat ini sebesar Rp212.065.122.735.

Terakhir, pria berusia 72 tahun ini memiliki harta lainnya sebesar Rp212.569.101.455 yang nilainya mendominasi harta kekayaannya.

KPK mencatat Luhut tidak memiliki utang sepeser pun yang harus dilunasi.

Dengan demikian, maka Luhut Binsar Panjaitan memiliki harta kekayaan sebesar Rp677.440.505.710.*** (PRMN/Seputar Tangsel)

Editor: Nugroho

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x