Tokoh NU BongkarJokowi Lover Ganti Kulit Menjadi Haters, Simak Penjelasannya

- 12 Oktober 2020, 11:11 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi). /Instagram.com/@jokowi

LAMONGAN TODAY -- Setelah membaca Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), para pendukung garis keras Presiden Jokowi alias atau Jokowi Lover, satu per satu mulai 'ganti kulit'.

Mereka yang dulunya: mereka lovers, kini jadi haters.

Intelektual Muda Nahdlatul Ulama (NU) Akhmad Sahal masuk barisan yang ganti kulit ini.

Baca Juga: UPDATE Harga HP Realme Anjolok Jutaan: Realme 6 Pro, X3 SuperZoom, Cek Selengkapnya

Gus Sahal, dikenal sebagai salah satu pendukung garis keras Jokowi.

Melalui akun Twitternya, @sahal_ AS, dia menanggapi cuitan pendiri Mizan, Haidar Bagir, yang juga menyatakan kekecewaan terhadap Jokowi.

Bagir ingat, Jokowi yang selalu berpegang teguh pada pesan sang ibu agar jadi pembela bagi orang-orang lemah. Kini, memori itu mengabur dengan kebijakan-kebijakan yang tidak pro kepada rakyat kecil.

Baca Juga: Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 8 Pro, HP Berkualitas yang Kini Harganya Sudah Turun

"Saya masih ingat wajah Pak @Jokowi yang lugu saat kampanye presiden untuk pertama kalinya, juga kesederhanaannya dalam berpegang pada pesan ibunya agar anaknya menjadi pembela orang-orang lemah. Memori itu seperti mendadak kabur di tengah kebijakan-kebijakan ‘jalan pintas’ yang tak sensitif kepada rakyat kecil," cuit Haidar, lewat akun @Haidar_Bagirs seperti diberitakan Warta Ekonomi dari Rakyat Merdeka, Minggu (11/10/2020).

Sahal pun mengomentari cuitan itu dengan menyebut, banyak pendukung termasuk dirinya yang merasa Jokowi luntur ke-Jokowi-annya.

"Jokowi sedang mengalami proses deJokowiisasi," komentar Gus Sahal.

Baca Juga: Menarik! Bioskop Dibuka Kembali di Jakarta, Ini Aturannya Hanya Boleh Terisi 25 Persen

Dia juga mengingatkan pernyataan Jokowi dalam debat Calon Presiden 2014.

Saat itu, Jokowi mengatakan, demokrasi berarti mendengar secara langsung suara rakyat. Saat ini, dia justru terkesan tak mengindahkan suara rakyat.

"Dalam debat presiden 2014, Jokowi bilang demokrasi adalah mendengar secara langsung suara rakyat. Sayangnya kesediaan Jokowi untuk mendengar suara rakyat kini mulai luntur," cuit Gus Sahal.

Baca Juga: Cara Mendapatkan OPPO Reno4 F Gratis, Cek Syaratnya Di sini

Apa yang dicuitkan Gus Sahal ini, diamini pendukung Jokowi lain, Ulil Abshar Abdalla. "Benar seperti kata kawan saya, Gus @sahaL_AS, bahwa Pak Jokowi telah melakukan De-Jokowisasi atas dirinya sendiri," cuitnya, lewat akun @ulil.* (Warta Ekonomi)

Disclaimer: Artikel ini merupakan hasil kerja sama dengan Warta Ekonomi. Hal yang berkaitan dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

Editor: Nugroho

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah