4. Mayjen S. Parman
Mayjen S. Parman diculik pada sekira pukul 4.00 WIB, ia terkecoh dengan penampilan rombongan penculik yang mengenakan seragam Cakrabirawa.
Berbeda dengan para jenderal sebelumnya, penculikan di rumah Parman berjalan sangat lancar karena tidak ada perlawanan yang dilakukan oleh perwira tersebut.
5. Brigjen D.I. Panjaitan
Diculik pada 1 Oktober 1965 waktu subuh, Brigjen D.I. Panjaitan mengira bahwa pasukan yang mengepung rumahnya tersebut ditugaskan untuk menjemput dirinya agar bertemu Soekarno.
Panjaitan pun bersiap dengan rapi dan resmi, lengkap dengan topi layaknya akan menghadiri sebuah upacara. Namun, tak lama berselang, pasukan tersebut menembaki barang-barang di rumah Panjaitan.
Sang jenderal yang saat itu berada di lantai 2, mencegah para penjaga rumahnya untuk melakukan perlawanan, dan memilih turun dan menemui pasukan tersebut sendiri.
Baca Juga: Bak Presiden, Luhut Perintah Gubernur Se-Jawa dam Bali, Ada Apa?
Sempat melakukan perlawanan, jenderal asal Tapanuli tersebut ditembak di halaman rumahnya dan langsung dibawa pergi.
6. Brigjen Sutoyo Siswodiharjo