Pengamat: Ngaku Berubah Jadi Kalem, Ahok Nyatanya Tetap 'Ceplas-Ceplos'

- 27 September 2020, 21:08 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) //Jeda.id/

"Karena istilahnya Ahok ini bagus kerjanya buruk komunikasinya, mungkin dia harus yang ditunjuk. Bukan dipilih (jabatannya) tapi dipilih seperti menteri. Tapi waktu saya pulang, ini masih 2017 nih saya berubah pikiran karena menteri juga jabatan publik," tambahnya.

Menurut M Qodari, seorang pekerja publik seharusnya memiliki hasil kerja dan komunikasi yang sama-sama baik.

Baca Juga: Telat Nonton, Jangan Bersedih, Cek Film G30S PKI yang Tayang di SCTV

"Karena pekerjaan bagus kalau komunikasi buruk itu rusak contohnya siapa, Ahok sendiri karena itu kesimpulan saya Ahok itu cuma tepat di perusahaan swasta. Gak cocok di jabatan publik atau yang berhadapan dengan publik," ujarnya.

Ia pun sempat kaget saat Ahok ditunjuk sebagai komisaris utama di PT Pertamina (Persero).

Untuk menanggulangi efek buruk setelahnya, M Qodari kemudian memberikan berbagai saran untuk Ahok.

Baca Juga: Spesifikasi Xiaomi Redmi Note 8, Hape Garang Tapi Harganya Murah

Salah satunya meminta agar Ahok memakai juru bicara (jubir) jika ingin menyampaikan sesuatu ke hadapan publik.

"Dia tiba-tiba ditunjuk sebagai komisaris utama di Pertamina dan pada saat itu juga saya inget bicara ke media, saya katakan Pak Ahok tolong jangan ngomong langsung ke media, bapak kerja dan tunjuk jubir yang berinteraksi dengan media karena saya takut beliau komunikasinya itu katakanlah bombastis dan kontroversial," ujarnya.

Tampaknya saran tersebut tak diikuti sehingga belakangan Ahok pun mendapat sorotan publik terkait kerugian di PT Pertamina (Persero).

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x