Network
LAMONGAN TODAY - Bursok Anthony Marlon adalah seorang pegawai pajak daerah di Sumatera Utara yang meminta Sri Mulyani dan Dirjen Pajak mundur dari jabatannya karena merasa aduannya tidak ditanggapi dengan serius.
Ia mengaku mendapat perlakuan tidak adil dari atasan dan rekan kerjanya di DJP karena ia menolak melakukan praktik korupsi dan melaporkan kasus-kasus yang ia temukan.
Baca Juga: Bukan Tangki Minyak, Bagian Ini yang Terbakar Pada Peristiwa Kebakaran Di Depo Pertamina Plumpang
Salah satu kasus yang ia laporkan adalah penganiayaan dan pamer kekayaan oleh Mario Dandy, anak pejabat pajak senior.
Namun, hingga kini belum ada tindakan tegas terhadap Mario Dandy. Bursok juga mengeluh bahwa gajinya tidak mencukupi untuk kebutuhan hidupnya dan keluarganya, sementara pejabat pajak lainnya hidup mewah dan korup.
Bursok bahkan mengaku memiliki harta kekayaan minus Rp 1,6 miliar per Desember 2022. Ia memiliki utang miliaran rupiah akibat tertipu investasi bodong dan harus menginap di hotel selama delapan bulan karena rumahnya disita oleh bank.
Baca Juga: 5 Bahaya Meminum Air Putih, Awas Bisa Merusak Ginjal
Bursok telah dipanggil ke Jakarta oleh Dirjen Pajak untuk menjalani pemeriksaan terkait aduannya. Hasil pemeriksaan belum diketahui secara pasti.
Kasus Bursok menimbulkan berbagai reaksi dari publik. Sebagian orang mendukung aksi protesnya sebagai bentuk perlawanan terhadap korupsi di DJP.
