Popularitas Tinggi, La Nyalla Mattalitti Masuk Bursa Capres Populer 2024

- 24 Agustus 2021, 06:56 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti. /DOK/ANTARA FOTO/

LAMONGAN TODAY - Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti, masuk ke dalam 10 besar tokoh politik populer di masyarakat.

Bahkan, nama La Nyalla masuk sebagai calon presiden populer yang akan dipilih rakyat pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Hal itu terekam dalam survei terbaru Lembaga Survei FIXPOLL. Menurut Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, Muhammad Anas RA, hasil tersebut diketahui dari survei yang dilakukan lembaganya, 16-27 Juli 2021.

Baca Juga: Pengritik Dilabeli Tak Nasionalis, AHY: Merekalah yang Hanya Berdiam Ketika Tau Ada yang Keliru di Negeri Ini

"Survei dilakukan dengan metode tatap muka langsung dengan disiplin protokol kesehatan yang sangat ketat. Surveyor kami melakukan Rapid Antigen terlebih dahulu sebelum terjun ke lapangan," papar Anas dalam keterangan resminya secara daring, Senin 23 Agustus 2021. 

Ia melanjutkan, survei diambil dengan responden yang telah memiliki hak pilih dengan sampel 1.240 responden.

Dengan toleransi kesalahan 2,5 persen, survei ini diyakini Anas memiliki tingkat kepercayan 95 persen. 

Baca Juga: Hasil Survei Fixpoll: PDI-P Teratas Disusul Gerindra dan Golkar, Jokowi 3 Periode Ditolak

"Responden adalah mereka yang telah memiliki hak pilih. Untuk gender berimbang 50-50 persen dan mayoritas responden berusia 35-39 tahun yang terdistribusi secara proporsional di seluruh provinsi," jelas Anas. 

Survei itu sendiri merekam banyak hal, mulai dari pandangan masyarakat mengenai penanganan Covid-19, kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, wacana amandemen UUD 1945, hingga Pilpres 2024.

Untuk Pilpres 2024, Anas merekam ada 10 tokoh politik nasional yang berpeluang bertarung pada konstenstasi demokrasi lima tahunan tersebut.

Baca Juga: Masyarakat Sebut Penanganan Covid-19 Masih Buruk, Mayoritas Tolak PPKM

Salah satu nama yang menonjol adalah Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti yang perolehan suaranya mengungguli beberapa tokoh lainnya.

Dalam survei tersebut, La Nyalla memperoleh suara sebesar 0,9 persen, melampaui Muhaimin Iskandar yang memperoleh suara 0,3 persen dan Salim Segaf Al-Jufri yang memperoleh suara 0,1 persen.

Di posisi pertama ada nama Prabowo Subianto (24,5 persen), Ganjar Pranowo (17,7 persen), Anies Baswedan (14,2 persen), Ridwan Kamil (7,2 persen), Puan Maharani (4,2 persen), Gatot Nurmantyo (2,3 persen) dan Airlangga Hartarto (2,1 persen). 

Baca Juga: China Laporkan Nihil Kasus Covid-19, Saham Negeri Tirai Bambu Melesat

Bahkan, nama La Nyalla lebih populer ketimbang ketua umum-ketua umum partai politik seperti Tommy Soeharto (Partai Berkarya) yang memperoleh suara 0,1 persen, Yusuf Solihin (Partai PKPI) dengan perolehan 0,1 persen, Oesman Sapta Oedang (Partai Hanura) dengan perolehan 0,0 persen, begitu juga dengan Anies Matta (Partai Gelora) dengan perolehan 0,0 persen dan Ahmad Ridha Sabana (Partai Garuda) dengan perolehan 0,0 persen.

Dari hasil survei itu juga terekam jika popularitas nama La Nyalla cukup tinggi dengan perolehan suara 29,1 persen melampaui Cholil Yaqut Qaumas (22,0 persen), Salim Segaf Al-Jufri (16,4 persen), Akhmad Saikhu (16,3 persen), Ahmad Syahroni (14,9 persen) dan Viktor Laiskodat (10,4 persen).

Bahkan, dari pertanyaan yang diajukan jika pemilu digelar saat ini dan siapa yang akan dipilih, LaNyalla tetap berada di 10 besar tokoh yang akan dipilih masyarakat dengan perolehan 0,8 persen menggeser Erick Tohir (0,7 persen), Airlangga Hartarto (0,5 persen), Viktor Laiskodat (0,5 persen), Cholil Yaqut Qaumas (0,3 persen), Muhaimin Iskandar (0,3 persen), Ahmad Syahroni (0,2 persen), Akhmad Syaikhu (0,2 persen), Bambang Soesatyo (0,2 persen), Muhammad Tito Karnavian (0,2 persen) dan Salim Segaf Al-Jufri (0,2 persen).

Baca Juga: Daftar Layanan Cek Penerima BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1 Juta, Ada No WhatsApp, Website Hingga Email

"Alasan masyarakat memilih tokoh tersebut karena cerdas atau pintar, sudah berpengalaman, sopan, santun, berwibawa, peduli terhadap rakyat, dermawan, dekat dengan tokoh agama dan sejumlah alasan lainnya," papar Anas.***

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x