Network
LAMONGAN TODAY - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksinasi Covid-19 harus dijalankan cepat dengan target waktu tuntas vaksinasi sekitar 12 bulan, sebab hingga saat ini masih belum diketahui batas waktu efektivitas kekebalan dari vaksin ini.
"Kenapa perlu cepat? Karena sampai sekarang kita belum tahu vaksin ini kekebalannya berapa lama bertahan. Karena memang belum ada yang selesai secara lengkap uji klinis tahap ketiganya," kata Menkes Budi, seperti dikutip Lamongan Today dari Antara, Sabtu 30 Januari 2021.
Dari beberapa jenis vaksin yang telah diamankan oleh Indonesia baik Sinovac yang telah diberikan untuk tenaga kesehatan, AstraZeneca, Pfizer dan Novavax, semuanya beljm ada yang tuntas 100 persen uji klinis tahap ketiga.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sinovac Miliki Tingkat Efikasi 65,3 Persen, Berikut Tahapan Vaksinasi
Sebab kepentingan yang mendesak, maka semua negara di dunia harus mengeluarkan izin pemakaian darurat atau emergency use authorization (EUA), yang telah dikeluarkan oleh Indonesia melalui BPOM pada minggu minggu kedua Januari 2021.
Menkes Budi menegaskan masih belum diketahui apakah vaksin Covid-19 bisa bertahan hingga dua tahun seperti vaksin meningitis atau vaksin influenza yang bertahan selama 12 bulan.
"Kita secara konservatif mengambil waktu 12 bulan. Oleh sebabnya diharapkan dalam waktu 12 bulan bisa seluruh 70 persen dari rakyat Indonesia yang menjadi target, dengan usia di atas 18 tahun, bisa kita lakukan vaksinasi," tegasnya.
Sekarang, tersedia 3 juta vaksin Covid-19 dengan 12 juta dosis akan disiapkan pada minggu ketiga Februari. Direncanakan, 15 juta dosis vaksin juga akan disiapkan di bulan Maret 2021.
