Vaksin Covid-19 Sinovac Miliki Tingkat Efikasi 65,3 Persen, Berikut Tahapan Vaksinasi

- 30 Januari 2021, 13:17 WIB
ilustrasi vaksin sinovac
ilustrasi vaksin sinovac /Pexels/Polina

LAMONGAN TODAY - Kepala Divisi Penjamin Mutu dan Regulasi PT Biofarma, Jeni Treshnabudhi mengatakan, vaksin Covid-19 produksi Sinovac Biotech mempunyai tingkat efikasi 65,3 persen yang artinya kemungkinan seseorang terinfeksi Covid-19 Berkurang sebanyak 65,3 persen.

"Dengan kita melakukan vaksinasi, kemungkinan kita terpapar menjadi sakit karena Covid-19 turun sebanyak 65,3 persen. Jadi, 5M tetap berlaku karena vaksinasi tidak menjamin 100 persen kita tidak akan terinfeksi virus penyebab Covid-19," ujar Kepala Divisi Penjamin Mutu dan Regulasi PT Biofarma, Jeni Tresnabudhi, seperti dikutip Lamongan Today dari Antara, Sabtu 30 Januari 2021.

Jeni mengatakan, dengan mempunyai antibodi, tubuh masih dapat bertahan meski terinfeksi virus SARS-COV-2. Gejala yang bisa muncul nantinya tidak berat tetapi ringan atau sedang.

Baca Juga: Tampil Lebih Gahar! Yamaha Hadirkan Motor Naked Sports MT-25 dengan Warna Baru, Harga Tetap Rp55 Jutaan

Kini tim peneliti masih mengamati sejauh apa antibodi pada tubuh yang telah divaksin bertahan dan melindungi jika terinfeksi virus. Data terbaru menunjukkan, antibodi pada tubuh terdapat dalam jumlah cukup meski terjadi pengurangan.

"Nanti akan dilihat data setelah enam bulan, satu tahun apa yang terjadi dengan level antibodi protektif ini. Jika terjadi penurunan hingga kurun waktu tertentu, akan dibutuhkan booster berikutnya untuk menaikkan kembali antibodi di dalam tubuh ke level protektif," tutur Jeni.

Terkait efek samping, Jeni menyebutkan sedikit yang tergolong kategori berat. Khusus Sinovac yang memakai aluminium hidroksida, dia mengingatkan bagi calon penerima vaksin dengan riwayat alergi berhati-hati. Sampai saat ini, efek samping terbanyak yaitu nyeri dan pegal pada lokasi suntikan dan capek.

Baca Juga: BPBD Jember Sebut 436 Rumah Warga di DAS Bedadung Terdampak Banjir dengan Ketinggian Melebihi Satu Meter

Mengenai keberhasilan penurunan kasus Covid-19 di Indonesia, Jeni memperkirakan situasi ini terjadi apabila program vaksinasi nasional dapat mencakup 70 persen penerima dengan waktu 15 bulan.

Lebih jauh tentang vaksin di Indonesia, Dirjen SDPPI Kemkominfo dan Tim Vaksin Nasional, Ismail mengatakan, vaksin di Indonesia terbagi dua vaksin yaitu vaksin gratis dan gotong royong, dengan tujuan utama sekarang pada vaksin gratis yang diberikan menurut tahapan vaksinasi.

Sedangkan untuk vaksin gotong royong masih pada pembahasan termasuk menetapkan harga dari pemerintah.

Baca Juga: Beri Kabar Gembira Bagi Penggemarnya, Justice League 'The Snyder Cut' Tayang Perdana 18 Maret 2021 di HBO Max

"Untuk vaksin gotong royong akan dilakukan berikutnya tetapi berbeda dari yang lima, harga akan ditentukan kemudian, siapa yang akan divaksin di program pemerintah," katanya.

Alur pelayanan vaksinasi untuk masyarakat selanjutnya melewati empat tahapan, mulai dari pendaftaran di meja pertama. Di sini, calon penerima vaksin harus menunjukkan e-ticket untuk verifikasi data melalui aplikasi Pcare.

Berikutnya, di meja 2, petugas kesehatan melakukan ammnesa dan pemeriksaan fisik sederhana untuk memantau situasi kesehatan dan mengidentifikasi situasi penyerta.

Baca Juga: Formula 1 Lakukan Perubahan Waktu Mulai Balapan Musim Ini, Berikut perubahan waktu F1

Selanjutnya, petugas melakukan vaksinasi dengan cara intra muskular berdasarkan prinsip Penyuntikan aman sekaligus melakukan pencatatan merek atau jenis dan nomor batch vaksin yang diberikan.

Terakhir, di meja empat, petugas melakukan pencatatan hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare. Penerima vaksin diamati selama 30 menit untuk memantau kemungkinan KIPI atau kejadian ikutan pascaimunisasi. Berikutnya, petugas kesehatan memberikan arahan mengenai 3M dan vaksinasi Covid-19 kemudian memberikan kartu vaksinasi untuk penerima vaksin.***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x