BMKG Rilis Wilayah Berpotensi Banjir  Januari 2021, Berikut Daftar Wilayahnya

- 24 Januari 2021, 16:02 WIB
ilustrasi BMKG Rilis Wilayah Berpotensi Banjir  Januari 2021, Berikut Daftar Wilayahnya
ilustrasi BMKG Rilis Wilayah Berpotensi Banjir  Januari 2021, Berikut Daftar Wilayahnya /bmkg

LAMONGAN TODAY – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis daftar wilayah yang berpotensi terjadi banjir pada Januari 2021. Bencana banjir patut diwaspadai mengingat saat ini Indonesia memasuki puncak musim hujan.

Demikian diungkapkan Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG, Dodo Gunawan.

"Januari-Februari memasuki puncak musim hujan karena itu perlu ditingkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi," kata Dodo dalam siaran pers yang diterima Lamongan Today, Senin 18 Januari 2021.

Baca Juga: Filter ‘Ga Ngotak’ Viral di TikTok, Begini Cara Edit Filter Foto Cowok ke Cewek

Berdasarkan data BMKG pada Dasarian III Januari 2021 terdapat daerah dengan potensi banjir menengah yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi tenggara, Maluku dan Papua.

"Perlu diwaspadai potensi bencana banjir yang dalam waktu dekat kemungkinan terjadi," kata Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan Ardhasena Sopaheluwakan.

Deputi bidang Meteorologi Guswanto mengatakan, saat ini ada beberapa fenomena cuaca yang harus diwaspadai yaitu MJO (Madden Julian Oscillation) serta fenomena lokal, regional dan global.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Terjemahan ‘Will Be Back’ – Sun Hae Im Ost Moon Lovers Viral di TikTok

MJO saat ini teramati sedang aktif di wilayah Samudra Hindia sebelah barat Sumatera. Fenomena gelombang asmosfer (Kelvin Wave) diprakirakan cukup aktif di sebagian wilayah Indonesia bagian timur periode 14-17 Januari 2021.

Sedangkan Angin Monsun Asia mengalami penurunan intensitas dalam sepekan terakhir dan diperkirakan akan meningkat kembali dalam sepekan ke depan. Sementara suhu muka laut masih relatif hangat.

BMKG memprakirakan pada periode 16-21 Januari 2021 potensi hujan lebat dengan intensitas sedang-lebat terdapat di wilayah, Aceh, Sumatera Utara, Jami, Sumatera Selatan, anten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Malukua, Papua Barat dan Papua.

Baca Juga: Lirik Lagu ‘Katakan Saja Bila Kau Inginkan Aku’, Katakan Saja – Khifnu yang Viral di TikTok

Pada tujuh hari ke depan juga terdapat prospek pertumbuhan awan konvektif (Cumulonimbus) dengan prosentase tutupan awan hingga 50-75 persen di Aceh dan Sumatera Utara, Samudra Hindia sebelah barat Sumatera, Sumatera Selatan, Lampung.

Selain itu sebagian besar Pulau Jawa, perairan selatan Pulau Jawa, NTB, NTT, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Laut Jawa. Perairan Selat Makassar, sebagian besar Sulawesi, Laut Sulawesi, Kepulauan Halmahera dan Kepulauan Maluku.

Serta potensi tutupan awan Cumulonimbus diatas 75 persen di Riau, Kepulauan Riau, perairan Natuna, Bangka Belitung, perairan utara Kepulauan Halmahera.

Baca Juga: BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Gempa dan Tsunami, Berikut Penjelasannya

Prakiraan potensi pertumbuhan awan konvektif periode Desember 2020-Januari 2021 yang menghasilkan gangguan penerbangan berpotensi pada sebagian besar wilayah Indonesia bagian tengah hingga bagian timur.

Wilayah paling berpotensi pertumbuhan awan konvektif terbesar terjadi di sekitar wilayah NTB hingga NTT pada periode tersebut.

BMKG juga memprakirakan potensi gelombang tinggi periode 15 - 24 Januari 2021 yaitu dengan ketinggian 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea) berpeluang terjadi di Perairan barat Lampung, Selat Sunda bag.barat dan selatan.

Baca Juga: Geram Dengan Ramalan Mbak You, Deddy Corbuzier: Ramalan Anda Itu Bohong!

Kemudian di Perairan selatan Pulau Jawa, Samudra Hindia barat Lampung hingga selatan NTB, Laut Natuna, Perairan Kep. Anambas, Perairan timur Kep. Bintan - Kep. Lingga, Laut Jawa bagian Timur, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe - Kep. Talaud,Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua

Selanjutnya tinggi Gelombang 4.0 - 6.0 meter (Very Rough Sea) berpeluang terjadi di Perairan utara Kepulauan Natuna dan tinggi Gelombang lebih dari 6.0 meter (Extrem Sea) berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.

Jadi untuk saat ini di dalam periode puncak musim hujan ini, masyarakat diimbau utk tetap terus mewaspadai potensi multi-bencana hydrometeorologi, gempabumi dan tsunami.***

 

 

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: BMKG


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x