Lamongan Today - Terjadi gempa bumi dengan magnitudo 6,0 di Tuapejat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Gempa bumi diduga terjadi akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone berdekatan dengan tumbukan lempeng.
“Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran di Investigator Fracture Zone,” tutur Rahmat Triyono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagaimana dilansir Lamongan Today dari BMKG, Selasa 12 November 2020.
Baca Juga: Gempa Mentawai M 6,3 Dirasakan Hingga ke Padang, Ini Penjelasan BMKG
Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber, pergerakan gempa bumi memiliki mekanisme mendatar (strike slip fault).
Sebelumnya, BMKG menyatakan gempa di Tuapejat memiliki magnitudo 6,3 tetapi kemudian diperbarui menjadi 6,0.
Pusat gempa berada di laut, dengan kedalaman 13 km di koordinat 2,90 Lintang Selatan dan 99,07 Bujur Timur, sekitar 112 km arah Barat Daya dari Kota Tuapejat.
Baca Juga: Manfaatkan KTP atau KIS untuk Dapatkan Bantuan dari Kemensos, Rp500 ribu Per KK Non-PKH
Menurut BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
Sementara itu, gempa bumi menyebabkan terjadinya getaran yang dirasakan oleh warga di Kota Padang, Painan, Sipora, Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Kerinci, Pasaman sampai kota Payakumbuh.