Hore! Pesawat Pembawa 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tiba Di Tanah Air, Siapa yang Akan Disuntik?

- 7 Desember 2020, 08:24 WIB
Pesawat Pembawa 1,2 Dosis Vaksin Untuk Sudah Tiba Di Tanah Air. (Foto: Biro Pers Setpres/Lukas)
Pesawat Pembawa 1,2 Dosis Vaksin Untuk Sudah Tiba Di Tanah Air. (Foto: Biro Pers Setpres/Lukas) /Setkab.go.id

LAMONGAN TODAY - Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 telah tiba di Bandara Udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (6/12/2020) malam. Pesawat charter milik maskapai Garuda Indonesia yang membawa vaksin tersebut mendarat sekitar pukul 21.30 WIB malam.

“Hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung, sejak Agustus 2020 yang lalu,” ungkap Presiden Joko Widodo dalam pernyataannya yang ditayangkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (06/12/2020)

Jumlah tersebut akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan penanganan pandemi di Indonesia. Disampaikan Kepala Negara, pemerintah masih mengupayakan kedatangan 1,8 juta dosis vaksin yang akan tiba di awal Januari 2021.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Pekan ke-10 Serie A Italia, AC Milan Kian Kokoh: Perlebar Jarak dengan Pesaing

Selain vaksin dalam bentuk jadi, lanjutnya, Indonesia juga akan mendatangkan vaksin dalam bentuk bahan baku curah, yang selanjutnya akan diproses oleh Bio Farma.

“Dalam bulan ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin dan di bulan Januari sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah, yang akan diproses lebih lanjut oleh Bio Farma,” ujar Presiden.

Presiden RI Joko Widodo.
Presiden RI Joko Widodo. Tangkap Layar Youtube Sekretariat Negara

Dengan ketersediaan vaksin ini, upaya untuk mencegah meluasnya wabah Covid-19 dapat segera dilakukan melalui vaksinasi. “Kita amat bersyukur, alhamdulillah, vaksin sudah tersedia artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah Covid-19,” ujar Presiden.

Baca Juga: Update Harga Emas Batangan Antam Dan UBS pekan kedua Desember 2020

Tetapi, lanjut Presiden, untuk memulai vaksinasi tersebut masih diperlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Lebih lanjut, Presiden menegaskan empat hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan vaksinasi.

Pertama, seluruh prosedur harus dilalui dengan baik, dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin. “Pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis, ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai,” kata Presiden.

Baca Juga: Bantuan Cair Bulan Desember: Ada Bantuan UMKM Rp2,4 Juta, Subsidi Gaji Guru, Simak Selengkapnya

Kedua, persiapan sistem distribusi vaksin ke daerah. Pendistribusian vaksin ini sangat penting, begitu juga peralatan pendukung, sumber daya manusia (SDM), dan tata kelola vaksinasi.

“Kita tahu telah disiapkan sejak beberapa bulan yang lalu lewat simulasi-simulasi di beberapa provinsi, dan saya yakin setelah diputuskan vaksinasi dimulai, semua sudah dalam keadaan siap,” ujar Presiden.

Ketiga, memantau dan mengikuti pengumuman dan petunjuk-petunjuk terkait pelaksanaan vaksinasi.

Baca Juga: Semuanya Ada Di Bawah Ini, Cara Memperoleh Subsidi Gaji Guru Honorer Non-PNS Rp1,8 Juta

“Karena tidak memungkinkan dilakukan vaksinasi secara serempak untuk semua penduduk, saya harap semua pihak untuk mengikuti pengumuman dan petunjuk-petunjuk dari petugas yang saat ini sudah menyiapkan vaksinasi,” kata Presiden.

Terakhir, tetap harus menjalankan protokol kesehatan. “Meski vaksin sudah ada, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan, tetap disiplin 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan), selalu harus terus kita lakukan,” pungkas Presiden.***

Editor: Nugroho

Sumber: YouTube Sekertariat Presiden


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x