Gempa Mentawai M 6,3 Dirasakan Hingga ke Padang, Ini Penjelasan BMKG

17 November 2020, 11:22 WIB
Ilustrasi Gempa Mentawai M 6,3 Dirasakan Hingga ke Padang, Ini Penjelasan BMKG /

LAMONGAN TODAY - Gempa dengan kekuatan 6,3 Magnitudo mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa 17 November 2020 sekira pukul 08.44 WIB.

Usai gempa,  BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai masih memantau dampak gempa di sekitar Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. 

Laporan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai Novriadi menyebutkan guncangan dirasakan kuat masyarakat di Kepulauan Mentawai. Kuatnya guncangan membuat warga panik dan keluar rumah. 

 Baca Juga: Ada Bantuan Rp500 Ribu dari Kemensos no-PKH, Gunakan KTP atau KIS

“Guncangan gempa dirasakan kuat. Warga Betaet merasakan guncangan kuat dan masyarakat spontan evakuasi ke bukit,” ujar Novriadi dalam siaran pers BNPB yang diterima Lamongan Today. 

Guncangan kuat juga dirasakan masyarakat di Peipei, Tuapejat, Beriulo dan Sikakap  hingga membuat masyarakat keluar rumah.

Sedangkan di Labuan Bajau dan Saumanganya, warga merasakan gempa namun tidak terasa kuat. 

Pascakejadian, BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai masih mengumpulkan informasi kemungkinan dampak gempa dari para camat. 

Baca Juga: Kemdikbud Perpanjang Bantuan APB, Segera Lengkapi Data di apb.kemendikbud.go.id

Pusdalops BPBD Kota Padang juga masih mengumpulkan informasi dampak gempa. Dilaporkan dari BPBD Kota Padang, kondisi jaringan listrik normal meskipun gempa kuat terjadi. Warga Kota Padang merasakan guncangan kuat sekitar 3 – 4 detik. 

Sementara itu, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. 

BMKG mengidentifikasi parameter gempa berlokasi di laut pada jarak 112 km arah Barat Daya Kota Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dengan kedalaman 13 km.

Baca Juga: Daftar Harga HP Oppo RAM 8 GB Terbaru Pertengahan November 2020, Ada yang Seharga Motor!

Di samping itu, melihat dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas penyesaran  di Investigator Fracture Zone (IFZ) dekat dengan batas tumbukan lempeng. 

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar atau _strike slip fault_,” ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan pers, Selasa 17 November 2020.

Selanjutnya BMKG mencatat guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Kota Padang, Painan, Sipora III-IV MMI, Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Pariaman, Kepahiang II-III MMI, dan Pasaman, Kerinci, Payakumbuh, Solok Selatan I-II MMI.

Baca Juga: Akses apb.kemendikbud.go.id untuk Cek NIK, Bantuan Kemendikbud Diperpanjang Hingga 25 November

Hingga Selasa, 17 November 2020, pukul 08.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau _aftershock_. BNPB terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD untuk mengetahui kondisi terkini pascagempa. ***



Editor: Nugroho

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler