LAMONGAN TODAY – Pemerintah menyiapkan berbagai stimulant bantuan selama masa pandemi Covid-19.
Salah satu bantuan yang paling ditunggu adalah Bantuan Langsung Tunai (BLT) Subsidi Upah atau yang lebih sering disebut BSU BPJS Ketenagakerjaan.
BLT ini menyasar kepada pekerja dengan upah di bawah Rp5juta. BLT BSU BPJS Tenagakerja diberikan dengan nominal Rp600 ribu perbulan, selama empat bulan.
Pencairannya dilakukan setiap 2 bulan sekali, sehingga total yang diterima pekerja sebesar Rp1,2 juta. Saat ini, pencairan BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan gelombang 1 sudah dilakukan sekitar 98,7 persen.
Baca Juga: Pemerintah Perpanjangan Bantuan Sosial hingga 2021, Apa Saja? Simak Selengkapnya di Sini
Dilansir dari laman Youtube Kementerian Ketenagakerjaan, Kamis 5 November 2020, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah menginfokan soal kabar terbaru soal pencairan BLT BSU Ketenagakerjaan gelombang 2.
Saat ini, data penerima subsidi gaji gelombang 1 dalam tahap evaluasi oleh Kementerian Keuangan. Evaluasi ini sesuai usulan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), agar penerima subsidi gaji sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020.
“Setelah kami mencairkan tahap pertama atas rekomendasi KPK, kami perlu memadankan data penerima dengan data wajib pajak di Kemenkeu,” ujar Ida Fauziah.
Baca Juga: Jika Data Tak Sesuai Permen, Cepat Segera Kembalikan BLT BPJS Ketenagakerjaan: Ditagih Kemnaker
Jika evaluasi rampung, Ida memastika BLT BSU BPS Ketenagkerjaan gelombang 2 bisa segera disalurkan.
“Hari ini atau besok (padanan data) sudah bisa selesai, begitu data selesai bisa langsung disalurkan, sudah 98,7 persen yang tersalurkan,” kata Ida.
Dengan data tersebut, itu artinya masih ada sekitar 1,3 persen pekerja penerima upah di bawah Rp5 juta belum menerima BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan.
Baca Juga: Kemnaker Segera Salurkan BLT BPJS Ketenagakerjaan, Cek Jadwal Selengkapnya
Ida menyebut, ada sejumlah kendala yang ditemui dalam penyaluran BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan. Beberapa di antaranya yakni:
- Adanya duplikasi rekening
- Rekening sudah ditutup
- Rekening pasif Rekening tidak valid
- Rekening dibekukan
- Adanya rekening yang tidak sesuai dengan NIK pada KTP
- Rekening tidak terdaftar
Baca Juga: Kabar Gembira! Bansos BLT Rp 500 Ribu Cair dengan Kuota 9 Juta KK, Ini Langkah Mengeceknya
Jika kamu salah satu pekerja yang tak kunjung menerima BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan, segera konsultasi pada tim posko penanggulangan BSU. ***