No HP dan WhatsApp Ketum PB PMII Diretas, Ada Kaitan dengan Aksi Demo?

10 April 2022, 15:34 WIB
Sekretariat PB PMII /Dok istimewa/

LAMONGAN TODAY - Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Muhammad Abdullah Syukri mengkonfirmasi kehilangan kontrol atas nomor handphone sekaligus WhatsApp pribadinya.

Sejak 9 April 2022 malam, nomor HP dan Whatsapp milik Abe begitu dia sapa, telah diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kuat dugaan, peretasan WhatsApp miliknya berkaitan dengan gerakan aksi mahasiswa yang merespon isu-isu terkini.

Baca Juga: Lirik Lagu Apa Salah dan Dosaku dari D'Lloyd, Kisahkan tentang Seseorang yang Lelah dalam Menjalani Hidupnya

Sekedar informasi, PMII meruapakan salah satu basis mahasiswa terbesar di Indonesia yang aktif dalam merespon persoalan sosial maupun kenegaraan.

Pria yang akrab disapa Abe tersebut mengumumkan peretasan tersebut melalui unggahan sosial media miliknya.

Tangkapan Layar Instagram Story Ketua Umum PB PMII

“Nomor HP/WhatsApp saya malam ini diretas/dibajak. Hati-hati jika ada yang menghubungi mengatasnamakan say (Muhammad Abdullah Syukri),” kata Abe dalam rilis resmi PB PMII.

Baca Juga: Sangat Berbakat dalam Bidang Tarik Suara dan Akting, IU Dijuluki 'Ultimate Girl Crush' Karena 3 Alasan Ini

Tidak lama kemudian, lulusan Jerman tersebut juga menyampaikan telah ada sejumlah orang yang sudah dihubungi dan mengatas namakan dirinya.

“Contoh WhatsApp saya yang diretas/disalahgunakan. Nomor saya digandakan/dikloning dengan foto dan nama saya,” imbuhnya.

Diketahui, menjelang aksi demo 11 April 2022 nanti, berbagai kejadian dialami oleh sejumlah peserta aksi.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Amerika Serikat 2022, Simak Jadwal dan Link Live Streaming di Trans 7

Sebut saja hoaks, teror, intimidasi, hingga peretasan akun media sosial dialami oleh beberapa mahasiswa, salah satunya pentolan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).

"Selain hoaks, teror, intimidasi, dan peretasan juga terjadi menjelang aksi. Para pentolan BEM SI mendapat teror melalui media sosial maupun langsung ke gadget mereka, ke HP mereka, dan juga ada penguntitan," kata Konsultan media dan politik, Hersubeno Arief, Sabtu, 9 April 2022.

"Karena itu mereka mohon maaf kalau sering tidak di bisa dihubungi karena mereka harus sering tidak mengaktifkan handphonenya dan posisi mereka itu sering berpindah-pindah," ujarnya menambahkan.***

Editor: Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler