Khawatir Timbul Penyakit Menular, Warga Korban Banjir di Lebak Banten Butuh Bantuan

15 September 2021, 16:30 WIB
Orangtua mengevakuasi anaknya saat banjir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Selasa 14 September 2021. BMKG memperingatkan Jatim, Jakarta, Jabar dan Banten berpotensi banjir dan longsor akibat cuaca ekstrem. /ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

LAMONGAN TODAY - Masyarakat korban banjir di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, membutuhkan bantuan makanan, pakaian dan selimut yang dikhawatirkan terjadi penyakit menular akibat banjir.

"Kami kebingungan hingga kini tinggal di Pos Ronda Sentral, karena rumah kontrakan tergenang air banjir," kata Jahe, seorang warga korban banjir di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, seperti dikutip Lamongan Today dari Antara, Rabu 15 September 2021.

Banjir yang merendam permukiman warga Sentral, Kelurahan Rangkasbitung Barat, diprediksi surut antara dua hingga tiga hari.

Baca Juga: Login melalui cekbansos.kemensos.go.id, Ini 5 Syarat Siswa SD, SMP dan SMA dapat Bansos Rp4,4 Juta

Sebab, banjir di daerah tersebut disebabkan oleh saluran air yang tidak berjalan lancar dan mengakibatkan terjadi genangan.

Pengalaman banjir Agustus 2021, kata dia, warga hingga empat hari kembali ke rumah kontrakan usai banjir surut.

Akan tetapi, banjir pada Selasa, 14 September 2021, tergolong kategori terburuk akibat curah hujan cukup tinggi.

Baca Juga: Harga Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta. Surabaya dan Bandung Merapat

"Kami merasa kewalahan jika banjir tersebut tidak secepatnya surut, sebab sudah dua hari terakhir ini tidak bisa mencari nafkah," kata Jahe yang sehari-hari berjualan minuman labeur jahe di Rangkasbitung.

Dirinya sangat membutuhkan bantuan makanan, pakaian dan selimut.

Saat ini, kata dia, bangun tidur saja di pengungsian Pos Ronda Sentral tidak ada makanan.

Baca Juga: TNI Ungkap Pesawat Rimbun Air Jatuh Hingga Hancur Berkeping-Keping

Terlebih lagi, keluarganya tersebut mendapatkan bantuan nasi bungkus dari dermawan juga dari ketua rukun tetangga setempat.

Selain itu, ia juga kebingungan jika buang air besar dan mandi sehingga terpaksa menumpang ke rumah orang lain.

"Kami berharap adanya bantuan bahan pokok dan kebutuhan lain untuk mengurangi beban ekonomi keluarga," katanya.

Baca Juga: Buntut Ribuan Orang Positif Covid-19 Berkeliaran di Mal, Satgas Ancam Karantina yang Masih Bandel

Sama halnya dengan pengungsi lainnya, Indah mengaku dirinya saat ini terpaksa tinggal di rumah kerabat, sebab anaknya saat mengungsi ke musala muntah-muntah.

Saat ini, kata dia, dirinya kebingungan untuk memenuhi kebutuhan dapur.

"Kami sangat berharap adanya bantuan makanan dan kebutuhan lainnya, " katanya.

Baca Juga: Buntut Ribuan Orang Positif Covid-19 Berkeliaran di Mal, Satgas Ancam Karantina yang Masih Bandel

Di sisi lain, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Lebak, Febby Rizky Pratama mengungkapkan selama ini untuk penyaluran bantuan bahan pokok dengan adanya laporan dari petugas kelurahan dan desa untuk warga korban banjir.

Sementara, kata dia, untuk kebutuhan makanan nasi bungkus pihaknya telah menyiapkan dapur umum.

"Kami mendistribusikan nasi bungkus ke lokasi warga yang dilanda banjir," pungkasnya.***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler