Kecam Muhammad Kece, PB PMII: SARA dan Penistaan Agama Musuh Utama Kemanusiaan, Peran Polri Sangat Dibutuhkan

26 Agustus 2021, 11:43 WIB
Muhammad Abdullah Syukri. /Instagram @mabdullahsyukri/

LAMONGAN TODAY - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) mengecam tindakan Muhammad Kece yang berpotensi memecahbelah kerukunan dan keharmonisan.

PB PMII menyatakan, tindakan Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) dan penistaan Agama adalah musuh utama kemanusiaan.

"Sebab tindakan Muhammad Kece tersebut berpotensi memecahbelah kerukunan dan keharmonisan. Apalagi ditengah derasnya arus digitalisasi dan informasi, tindakan Muhammad Kece tersebut dapat memunculkan potensi 'logical fallacy' dan kesalahan tafsir dalam masyarakat," kata Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri dikutip dari Antara, Kamis 26 Agustus 2021.

Baca Juga: Update Harga HP Realme: Cek! Turnnya Gak Main-Main

Diketahui, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri berhasil menangkap Youtuber Muhammad Kece alias Muhammad Koman.

Muhammad Kece melakukan ceramah dengan nada merendahkan dan melecehkan Nabi Muhammad serta Agama Islam.

PB PMII, kata Syukri, mengapresiasi penuh kinerja polri yang sigap meringkus dan menindak tegas pelaku penista Agama dan tindakan SARA.

Baca Juga: Menistakan Agama Islam, Muhammad Kece Dijebloskan di Sel Bareskrim Polri

Abe menegaskan tindakan yang berpotensi memecahbelah kerukunan dan keharmonisan umat beragama harus ditindak tegas.

"Mari kita jaga ruang publik dengan narasi-narasi harmonis dan konstruktif, bukan dengan narasi kebencian dan kebohongan yang tak dapat dipertanggungjawabkan," ucap Abe sarapan akrab Syukri.

Menurutnya, ancaman-ancaman narasi penistaan, ujaran kebencian hingga tindakan SARA semakin marak terjadi di tengah derasnya arus informasi dan digitalisasi di Indonesia.

Baca Juga: Harga HP Samsung 2 Jutaan, RAM 6 GB, Kamera 48 MP, Baterai Berkapasitas 6.000 mAh

Oleh karena itu, Abe menyebut, membutuhkan peran Polri yang kuat untuk sigap memberantas pelaku kejahatan cyber dalam bentuk apapun.

"Peran Polri yang kuat adalah kunci untuk melindungi Hak Asasi Manusia (HAM) dan keharmonisan serta kerukunan antar umat beragama," ucapnya.

Saat ini, Abe mengatakan, media informasi telah menjadi milik semua individu sehingga semua orang dengan mudah dapat melakukan ujaran kebencian.

Baca Juga: DPR Ungkap 21 Juta Siswa Tak Dapat Kuota Internet Gratis, Ini Respon Menohok Kemendikbudristek

Akses internet yang semakin pesat serta penggunaan gawai yang semakin mudah, seharusnya diimbangi dengan literasi digital masif pula. 

"Untuk itu, dalam upaya merawat Indonesia maka tidak hanya NKRI menjadi harga mati, namun literasi digital pun juga demikian."

"PB PMII siap menjadi garda terdepan untuk meningkatkan dan memperkuat literasi digital guna menjaga ruang publik yang harmonis dan konstruktif," jelasnya.***

Editor: Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler