Begini Penjelasan Satgas Covid-19 Tentang Bahaya Pemakaian Kalung Tali Masker

1 Maret 2021, 07:34 WIB
Begini Penjelasan Satgas Covid-19 Tentang Bahaya Pemakaian Kalung Tali Masker /Pixabay

LAMONGAN TODAY -  Di masa Pandemi seperti sekarang ini memakai masker menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan virus.

Hal ini membuat kalangan muda memutar otak untuk tetap tampil trendi meskipun memakai masker, salah satunya dengan penggunaan strap atau kalung tali masker.

Pemakaian masker menjadi sebuah keharusan, karena masker dapat mencegah masuknya partikel virus Covid-19 agar tidak masuk pada saluran pernafasan.

Baca Juga: Diisukan Berseteru dengan Kakao M, Ratusan Lagu K-pop Menghilang dari Spotify

Seiring perkembangannya, banyak sekali produsen yang membuat terobosan baru agar tetap tampil stylish meskipun memakai masker. Berbagai model masker dan aksesorisnya menjadi tren tersendiri salah satunya adalah strap atau kalung tali masker.

Penggunaan strap atau kalung tali masker ini sendiri belakangan menjadi sebuah tren di kalangan anak muda. Tujuannya adalah  agar apabila masker sedang tidak digunakan, misalnya ketika sedang makan, masker dapat dilepaskan dan digantung seperti memakai kalung.

Tren penggunaan strap atau kalung tali masker inipun mendapat perhatian dari Satgas Covid-19 Indonesia. Juru Bicara Satuan Tugas  Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut bahwa pemakaian strap atau kalung tali masker dapat mengurangi higienitas masker.

Baca Juga: Latihan Bersama Antar Perguruan IPSI Lamongan Mampu Cetak Bakat Baru, Bank Atlet Akan Segera Dibentuk 

“Pemakaian kalung pada tali masker sebenarnya berpeluang mengurangi higienitas karena masker pada bagian sisi dalam habis dipakai sudah terkontaminasi droplet saat berbicara atau batuk ataupun udara hasil olah napas yang kotor,” ujar Wiku saat konferensi pers pada kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis 25 Februari 2021.

Wiku juga menambahkan bahwa strap atau kalung tali masker juga dapat menjadi sumber infeksi. Karena dimungkinkan droplet yang mengandung virus akan menempel pada strap masker.

“Hal ini dapat menjadi sumber infeksi bagi orang sekitarnya maupun terpapar droplet dan aerosol dari lingkungan dan dapat terhirup dan menjadi sumber infeksi bagi pemakainya,” kata Wiku.

Baca Juga: Peringatan Harlah NU Ke 98 MWC NU Paciran Dengan Menggelar Isthighosah

Menurut Wiku, Cara yang tepat apabila masyarakat ingin melepas masker untuk makan atau minum adalah dengan menyimpannya pada tempat yang steril, seperti kantong berbahan kertas.

Wiku juga menegaskan bahwa pengguna masker harus menjaga higienitas masker yang digunakan dan memastikan bahwa penggunaan masker sudah tepat untuk mencegah penularan virus Covid-19.

“Pada prinsipnya kita harus menjaga higienitas tangan kita saat hendak menggunakan maupun melepaskan masker. Pastikan bahwa masker ini menutupi hidung dan mulut dengan sempurna,” terang Wiku

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting juga mengatakan bahwa pemakaian strap masker tidak dianjurkan dan justru dapat menyebarkan virus.

Baca Juga: Sering Dikaitkan dengan Klub Lain, Jurgen Klopp Tidak Ragukan Komitmen Mohamed Salah untuk Liverpool

Menurutnya, masker seharusnya jangan terlalu sering dilepas pasang ataupun diturunkan, karena kemungkinan adanya virus yang akan menempel di dalam masker akan meningkat.

“Kalau kita turunkan pakai pengait itu sampai bawah. Itu akan kena hijab kena baju. Jadi seharusnya bagian dalam masker it tidak boleh kontak dengan lain-lain kecuali dengan bagian tubuh,” kata Alex dalam konferensi pers BNPB yang disiarkan Minggu 21 Februari 2021.***

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler