Baku Tembak Polisi dengan Pengikut FPI, Ansor: Usut Tuntas Kepemilikan Senjata Api Aktivis Ormas

8 Desember 2020, 14:58 WIB
Ansor meminta kepemilikan senjata api aktivis ormas diusut tuntas. /instagram /gp.ansor /

LAMONGAN TODAY - Ansor meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kepemilikan senjata api milik aktivis ormas FPI.

“Jadi mengherankan jika aktivis ormas bisa memiliki senpi, penting untuk dilacak asal usul kepemilikannya,” kata Yaqut Cholil Qoumas, Ketua GP Ansor, sebagaimana dilansir Lamongan Today dari Antara, Selasa 8 Desember 2020.

Terjadi aksi baku tembak antara polisi dengan pengikut pimpinan FPI Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek, Senin pagi 7 Desember 2020.

Baca Juga: Cak Nun : Sambil Menunggu Presiden Ucapkan Bela Sungkawa, Jokowi Harus Ketemu Habib Rizieq

Gus Yaqut mengaku tidak habis pikir ormas dapat mempunyai senjata api, sebab terdapat aturan ketat kepemilikan senjata api bagi masyarakat sipil.

“Kepemilikan senpi selain TNI dan Polri setahu saya ada aturan yang ketat sampai pada tes psikologis. Harga senpi pun pasti juga mahal,” ucap Yaqut.

Yaqut juga menyoroti kepemilikan senjata tajam yang diduga digunakan kelompok Rizieq. Apalagi tidak ada kepentingan bagi ormas memiliki senjata tajam.

Baca Juga: Cak Nun : Sambil Menunggu Presiden Ucapkan Bela Sungkawa, Jokowi Harus Ketemu Habib Rizieq

“Senjata tajam untuk apa? Tidak ada urgensinya,” ujar Yaqut.

Peristiwa baku tembak yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 50 berawal saat enam orang anggota Polri sedang menyelidiki mengenai rencana pemeriksaan Rizieq Shihab yang dijadwalkan pada Senin 7 Desember 2020.

Berdasarkan informasi yang didapatkan kepolisian, akan terjadi pengerahan massa pada waktu Rizieq diperiksa di Polda Metro Jaya.

“Bahwa akan ada pengerahan kelompok massa untuk mengawal pemeriksaan MRS di Polda Metro Jaya. Terkait itu kami kemudian melakukan penyelidikan kebenaran info itu,” kata Irjen Fadil Imran, Kapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Pro Kontra Penembakan Simpatisan Habib Rizieq : Kita Enggak Ingin Menjadi Negeri Penuh Kekerasan

Kepolisian bertemu dengan salah satu kendaraan di ruas jalan tol. Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti, mobil tersebut memepet dan menyerang dengan senjata api dan senjata tajam.

Kepolisian akhirnya melepaskan tembakan. Enam orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sedangkan empat orang lainnya melarikan diri.***

Editor: Nugroho

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler