“Sebelumnya sudah ada enam buah rumah burung hantu di areal sawah warga. Dengan ketinggian sekitar 5 meter dari tanah,” kata bapak dua anak ini.
Cara ini, terbukti ampuh menekan hama tikus. Berdasarkan penelitian, seekor burung hantu mampu memakan tikus antara 6-8 ekor dalam semalam.
Logikanya, jika burung hantu ada belasan ekor, maka ratusan ekor tikus akan dibunuh dalam satu malam.
Karena memang burung hantu ini predator alami tikus. Menggunakannya untuk membasmi hama tikus di areal sawah warga, sangat efektif. “Sudah dibuktikan oleh petani, di desa ini,” imbuhnya.
Upaya itu, menurut anggota Koramil 0812/08 Sambeng jajaran Kodim 0812/Lamongan ini, tidak semudah membalikkan tangan.
Perlu proses panjang, untuk bisa menggunakan burung hantu sebagai predator alami tikus. Di wilayah tersebut. Sosialisasi pada warga dan petani, berulang kali dilakukan.
Baca Juga: Hari Bhayangkara ke-75, Tukang Becak Dapat Bantuan Sembako dan Uang dari Polres Lamongan
Untuk melindungi burung hantu itu sendiri, dari aksi perburuan manusia. Kerjasama dengan kelompok tani, penyuluh pertanian, dan pihak desa, juga dilakoni Suhariyanto.
Pada pemasangan rumah burung hantu itupun, Suharyanto tak sendirian.