Khofifah Harap Ekspor Percepat Pemilihan Ekonomi Nasioanl

5 Desember 2020, 06:05 WIB
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa. /intagram @khofifah.ip/

LAMONGAN TODAY -- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi pemilihan Lamongan, Jawa Timur sebagai pusat pelaksanaan pelepasan ekspor ke pasar global oleh Pemerintah Pusat.

Pelepasan ekspor serentak di 16 provinsi di Indonesia ini berlangsung secara virtual yang terpusat di PT Bumi Menara Internusa Lamongan, Jum'at (4/12).

"Kami berharap dari 133 eksportir dari 16 provinsi ini bisa meningkatkan proses pemulihan ekonomi nasional. Serta pelepasan langsung oleh Bapak Presiden mampu memberikan dorongan motivasi untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah kami masing-masing," kata Khofifah seperti dilihat Lamongan Today dari Humas Pemkab Lamongan.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Keras Kepalaku Sama Denganmu', Bertaut - Nadin Amizah yang Viral di TikTok

Secara kumulatif, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Oktober 2020 mencatat surplus USD 17,07 miliar.

Surplus tersebut merupakan surplus tertinggi kedua dalam satu dekade terakhir, mendekati nilai surplus pada 2010 yang mencapai USD 22,12 miliar.

PT Bumi Menara Internusa Lamongan sebagai pusat kegiatan pelepasan ekspor ini merupakan eksportir produk perikanan yang produk-produknya telah merambah pasar Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Australia.

Baca Juga: Harga HP OPPO RAM 8GB yang Turun di Awal Desember 2020:OPPO A91, OPPO Reno4 F, Reno 4

Selain PT BMI, CV Yukari Cahaya Abadi Lamongan juga termasuk dalam salah satu eksportir dari Jawa Timur.

Dengan dipilihnya Lamongan sebagai pusat pelaksanaan pelepasan ekspor ke pasar global oleh Pemerintah Pusat, Bupati Lamongan Fadeli berharap hal ini dapat menjadi motivasi dan dorongan tersendiri bagi pemilik usaha-usaha di Kabupaten Lamongan, baik UKM maupun Non-UKM untuk meningkatkan daya saing.

Sehingga dengan demikian akan semakin banyak produk yang dapat diekspor dari Lamongan, dan pertumbuhan ekonomi di Lamongan dapat terus meningkat.

Baca Juga: Polres Lamongan Simulasikan Pengamanan Pilbup, Ada Peragaan Kelompok Perusuh Halangi Pemilih

Di Lamongan sendiri, nilai ekspor dari perdagangan besar Rp 545,3 miliar dengan jenis produk ekspor antar lain alas kaki dan mebel air.

Selain itu, produk UMKM Lamongan memiliki besar nilai ekspor yang mencapai Rp 55,7 miliar dengan produk antara lain kerajinan, pupuk, dan ikan olahan. Khusus ekspor yang dilakukan PT BMI Lamongan yang berupa udang beku (Shrimp) pada tahun 2019 mencapai Rp 1,2 triliun.***

Editor: Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler