Fakta di Balik Penusukan Gereja Prancis, Ketegangan Meningkat, Negara Siaga Keamanan Level Tertinggi

- 30 Oktober 2020, 18:30 WIB
Polisi memblokir akses ke Basilika Notre-Dame, Nice. / AFP
Polisi memblokir akses ke Basilika Notre-Dame, Nice. / AFP /VALERY HACHE/AFP

Baca Juga: Beredar Kabar Bansos Sembako Rp300 ribu Susut Jadi Rp270 ribu, Ini Kata Kemensos

Tersangka mendarat pada akhir September di pulau Lampedusa, Italia. Pihak berwenang menempatkannya di karantina virus sebelum akhirnya bebas dengan perintah untuk meninggalkan wilayah Italia.

Dia tiba di Prancis pada awal Oktober, kata sumber.

Kepala jaksa anti-teroris Prancis Jean-Francois Ricard mengatakan pelaku tiba di Nice dengan kereta api pada pukul 6.47 pagi (05:57 GMT). Ia menghabiskan hampir setengah jam di stasiun sebelum akhirnya menuju ke gereja yang hanya berjarak 400 meter.

“Tersangka penyerang pisau ditembak polisi saat ditahan. Dia sedang dalam perjalanan ke rumah sakit, dia masih hidup, ”kata Walikota Estrosi kepada wartawan.

Polisi mengatakan bahwa mereka menemukan dua pisau lainnya dan dua telepon. Mereka juga menemukan salinan Alquran ketika menggeledah tempat kejadian setelah serangan itu.

Apakah serangan hanya terjadi sekali?

Konfrontasi dan serangan lain dilaporkan di kota Avignon di Prancis selatan. Polisi menembak seorang pria yang mengancam orang yang lewat.

Tak lama setelah serangan Nice, polisi di kota Lyon mengatakan mereka menangkap orang Afghanistan yang terlihat membawa pisau sepanjang 30 cm (12 inci). Saat itu, ia mencoba naik trem.

Baca Juga: Tanggapi Rumor Chanyeol EXO, Baekhyun EXO Angkat Bicara Melalui Akun Twitter Pribadinya

Halaman:

Editor: Furqon Ramadhan

Sumber: AFP Aljazeera


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x