Fakta di Balik Penusukan Gereja Prancis, Ketegangan Meningkat, Negara Siaga Keamanan Level Tertinggi

- 30 Oktober 2020, 18:30 WIB
Polisi memblokir akses ke Basilika Notre-Dame, Nice. / AFP
Polisi memblokir akses ke Basilika Notre-Dame, Nice. / AFP /VALERY HACHE/AFP

Belum diketahui dengan jelas apakah serangan hari Kamis itu terkait dengan hal itu atau tidak. Sebelumnya, umat Muslim mengecam karikatur tersebut karena dianggap menghina Islam. 

Baca Juga: Harga iPhone Terlengkap Cash Back Rp750 ribu di Akhir Oktober 2020: iPhone 7,iPhone X, iPhone 12

Pekerja gereja yang tewas dalam penyerangan itu bernama Vincent Loques. Ia merupakan ayah dari dua anak perempuan.  

Menurut Canon Philippe Asso, ulama paling senior di gereja, Loques telah membuka pintu gereja dan sedang mempersiapkan gedung untuk Misa pertama hari itu.

Baca Juga: Tak Lolos CPNS 2019, Yuk Belajar Lagi untuk CPNS 2021 Ada 1 Juta Formasi

“Dia melakukan pekerjaannya sebagai sexton dengan sangat baik,” kata Gil Florini, seorang pastor Katolik di Nice. "Dia orang yang sangat baik."

Kedua korban wanita lainnya belum disebutkan namanya. Korban pertama adalah seorang wanita berusia 60 tahun. Pelaku berusaha memotong kepalanya. Sementara itu, korban wanita lain yang meninggal adalah seorang ibu berusia 40-an.

“Beri tahu anak-anak saya bahwa saya mencintai mereka,” dia berhasil mengatakan sebelum kematiannya, menurut saluran kabel Prancis BFM TV.

Siapa di balik serangan itu?

Menurut laporan kantor berita Prancis AFP, pria yang diduga melakukan serangan itu adalah warga Tunisia berusia 21 tahun. Ia baru saja tiba di Eropa beberapa pekan lalu. Sumber penegakan hukum Prancis dan Tunisia mengatakan nama pria tersebut adalah Brahim Aouissaoui. 

Halaman:

Editor: Furqon Ramadhan

Sumber: AFP Aljazeera


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x