Ada empat aktor utama yang paling bertanggung jawab atas pecahnya kembali Perang Armenia-Azerbaijan.
Nama pertama sudah tentu Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan.
Baca Juga: Daftar Harga Hape Realme 12 Oktober 2020, Ada Realme 3, Realme C15, Realme 5, Cek Sebelum Membeli
Dalam laporan Azertag.az yang dikutip VIVA dari Warta Ekonomi, Militer Pashinyan adalah sosok yang dikabarkan merestui tindakan provokasi pasukan Armenia pada 27 September 2020 lalu.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengklaim, pasukan Armenia lebih dulu menembaki posisi tentaranya di sejumlah wilayah di Nagorno-Karabakh.
"Unit militer Angkatan Bersenjata Armenia melanggar gencatan senjata 34 kali sepanjang hari di berbagai wilayah garis depan, menggunakan senapan mesin kaliber besar dan senapan sniper," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Azerbaijan.
Baca Juga: PDIP Tuding Demokrat Berpolitik Basi, Tak Ingatkah Drama Puan Maharani Menagis di Sidang Paripurna
Selain Pashinyan, ada pula Presiden Republik Artsakh (Nagorno-Karabakh), Arayik Harutyunyan, yang sepenuhnya memegang kendali atas Pasukan Pertahanan Artsakh.
Haturyunyan dan pasukannya dianggap sebagai tentara bayaran atau kelompok pemberontak, yang sepenuhnya didukung oleh Armenia.
Selama pertempuran, Haturyunyan dikabarkan menderita luka parah akibat serangan roket dan rudal pasukan Azerbaijan.