Di samping itu Rusia dan Ukraina juga bukan investor utama dari FDI (Foreign Direct Investment) maupun investasi saham, obligasi, dan Surat Utang Negara (SUN) di Indonesia.
"Kemudian gangguan terhadap stabilitas pasar keuangan global dan pasar keuangan Indonesia sampai saat ini masih relatif terbatas," jelasnya.
"Dilihat dari sisi permintaan, ekonomi Indonesia memang lebih banyak digerakkan faktor domestik terutama konsumsi rumah tangga," ucapnya.
Baca Juga: Sebut akan Beli Chelsea Setengah Harga dari Roman Abramovich, Connor McGregor Bercanda?
Meskipun demikian, ia mengaku terdapat risiko dampak negatif konflik Rusia dengan Ukraina terhadap perekonomian Indonesia dengan kenaikan harga komoditas energi dan pangan.
"Ini berisiko meningkatkan tekanan inflasi pada ekonomi Indonesia dan memperbesar defisit neraca transaksi berjalan," katanya.***