Rayakan 70 Tahun Kendalinya, China: Tibet Hanya Dapat Makmur Di Bawah Partai Komunis

20 Agustus 2021, 13:59 WIB
Wang Yang, ketua Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC), tiba di bandara sebelum perayaan peringatan 70 tahun kendali Tiongkok atas Tibet, di Lhasa, Daerah Otonomi Tibet, Tiongkok 18 Agustus 2021. Gambar diambil Agustus 18, 2021. /Foto: VIA REUTERS/STRINGER cnsphoto via/

LAMONGAN TODAY - China menandai 70 tahun kendalinya atas Tibet pada Kamis (19/8) dengan sebuah perayaan di Lhasa dan menyampaikan pesan untuk menerima kekuasaan Partai Komunis.

Beijing telah menguasai wilayah barat yang jauh itu sejak 1951, setelah Tentara Pembebasan Rakyat masuk dan mengambil kendali negara itu dalam "pembebasan damai".

"Tibet hanya dapat berkembang dan makmur di bawah kepemimpinan partai dan sosialisme," kata Wang Yang, kepala organisasi nasional yang bertanggung jawab menyatukan semua ras dan partai di bawah kepemimpinan Partai Komunis, dalam acara di ibu kota Tibet itu.

Baca Juga: Usai Gelar Konsolidasi, Perkumpulan AMPD Jatim Bagikan Sembako

Perayaan yang dihadiri hampir 1.000 orang itu digelar di kaki Istana Potala yang ikonik.

Istana itu menjadi salah satu tempat suci umat Buddha yang dikaitkan dengan para Dalai Lama.

Acara yang disiarkan langsung lewat televisi secara nasional itu secara mencolok menampilkan potret Presiden China Xi Jinping setinggi empat lantai yang menjulang tinggi di atas penonton.

Baca Juga: Sudah Jadi Kewajiban Negara, Kemensos Masih Matangkan Perlindungan bagi Anak Yatim Piatu

Propaganda tahun 1950-an dan 1960-an biasa memajang potret Mao Zedong dalam acara pawai dan perayaan untuk mendorong kultus pribadi terhadap dirinya dan membangun kesetiaan.

Sebagian besar pemimpin setelah Mao melarang praktik semacam itu, meskipun di bawah presiden saat ini, potret diri Xi, orang-orang dekatnya, dan juga potret empat pemimpin sebelumnya dipasang secara luas di Tibet.

Para pemimpin partai dari suku Han yang ateis di Beijing juga melakukan upaya ekstra untuk menanamkan loyalitas pada masyarakat Tibet yang banyak menganut Buddha dan memandang Dalai Lama sebagai pemimpin spiritual mereka.

Baca Juga: BSU 1 Juta Guyur Masyarakat Di PPKM Level 3 dan 4, Kemnaker Ungkap Bedanya

Beijing mencap Dalai Lama saat ini --yang diasingkan di negara tetangga mereka, India-- sebagai separatis berbahaya.

Sebagai penggantinya, China mengakui Panchen Lama yang sekarang sebagai pemimpin agama tertinggi di Tibet.

Sebagai simbol kekuasaan partai atas Buddhisme Tibet, Wang menghadiahkan plakat peringatan kepada Panchen Lama di acara itu.***

Editor: Nugroho

Sumber: Reuters Antara

Tags

Terkini

Terpopuler