Penumpukan Lemak atau Obesitas Mengancam Kesehatan, Ini Kata dr Deborah Lee

- 25 Oktober 2021, 11:16 WIB
Ilustrasi seorang pria yang obesitas.
Ilustrasi seorang pria yang obesitas. /Unplash./@canweallgo/

Plak lemak ini melapisi dinding arteri, mempersempit lumen pembuluh darah, dan mempersulit darah untuk melewati jaringan distal.

Aterosklerosis membuat dinding arteri lebih kaku sehingga membuat jantung lebih sulit untuk memompa darah melaluinya.

"Plak dapat pecah, atau seluruh dinding pembuluh darah dapat pecah atau tersumbat, yang berarti darah tidak dapat melewati jaringan distal, inilah yang terjadi ketika Anda mengalami angina, strok, atau serangan jantung," jelas Lee.

Baca Juga: Bikin Geregetan, Gol Menit Akhir Udinese Buyarkan Kemenangan Atalanta

2. Sistem Saraf Simpatik

Orang yang menderita obesitas dan tekanan darah tinggi ditemukan memiliki aktivitas berlebihan kronis dari sistem saraf simpatik (SNS) mereka, ini adalah jalur saraf tak sadar tubuh, yang ada untuk mempersiapkan Anda menghadapi bahaya.

Salah satu alasannya adalah obesitas memberikan tekanan kronis pada ginjal pada RAS. “Asupan kalori tinggi merangsang reseptor -adrenergik," ujar Lee.

Baca Juga: Sinopsis Film The Last Stand: Pertahanan Terakhir Halangi Upaya Melarikan Diri Gembong Narkoba ke Meksiko

Aktivasi reseptor ini menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan meningkatkan kontraktilitas. Hal ini juga menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah perifer dan meningkatkan tekanan darah.

Lee mengatakan, selain itu, tubuh Anda biasanya menyesuaikan tekanan darah sesuai dengan postur tubuh.

Halaman:

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x