LAMONGAN TODAY - Resesi dipastikan akan terjadi di Indonesia awal Oktober 2020 mendatang. Kepastian itu diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Resesi adalah kondisi dimana pertumbuhan ekonomi minus dua kuartal berturut-turut.
Sri Mulyani menyebut, ekonomi nasional resmi resesi pada kuartal III-2020 menyusul revisi proyeksi yang dilakukan Kementerian Keuangan.
Dari hasil update proyeksi perekonomian Indonesia pada 2020, secara keseluruhan perekonomian Indonesia minus 1.7% sampai minus 0.6%.
Baca Juga: Daun Mimba Diklaim Dapat Sembuhkan Covid-19, Hoak atau Fakta?
"Forecast terbaru kita pada September 2020 adalah minus 1.7% sampai minus 0.6%. Ini artinya, negative territory kemungkinan terjadi pada Kuartal tiga," kata Sri Mulyani dalam video conference APBN KiTa, Selasa, 22 September 2020.
Sementara realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2020 minus 5.32%. Dari perkiraan Sri, resesi akan terjadi jika pertumbuhan ekonomi nasional kembali negatif di kuartal berikutnya.
"Dan mungkin juga masih berlangsung untuk kuartal IV yang kita upayakan bisa mendekati 0 atau positif," jelasnya.
Menghadapi resesi, perencana keuangan Safir Senduk membagikan beberapa tips agar masyarakat lebih siap.
Baca Juga: Tiga Kecamatan di Sukabumi Ini Porak Poranda Setelah Diterjang Banjir Bandang, Begini Kondisinya