Network
LAMONGAN TODAY - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah akhirnya buka suara penyebab Bantuan Langsung Tunai (BLT) Rp1,2 belum masuk rekening.
Menaker mengungkapkan terdapat enam kemungkinan penyebab BLT Rp1,2 juta belum masuk rekening.
Berdasarkan data Menaker, sebanyak 2.310.974 pekerja dengan gaji di bawah Rp5 juta per bulan telah menerima BLT subsidi gaji.
Baca Juga: Jadwal MotoGP 2020 akan Ditayangkan di Trans 7: Lengkap! Jangan Sampai Lewatkan
Namun, angka tersebut masih berada di level 92,44 persen, dari target tahap pertama sebesar 2,5 juta.
Dengan demikian, ada banyak pekerja yang masih belum menerima BLT subsidi gaji meski sudah masuk daftar target pencairan tahap pertama.
"Pada penyaluran subsidi gaji tahap I, jumlah rekening yang tak dapat disalurkan sebanyak 15.659 rekening penerima. Adapun rekening yang masih dalam proses penyaluran 173.367 penerima," ungkap Ida dikutip Lamongan Today dari Antara pada Minggu 6 September 2020.
Baca Juga: Vivo Y20 dan Y20i Baru Dirilis: Berikut Harga dan Spesifikasinya Rp 2 Jutaan
Menaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab subsidi gaji belum dapat diterima target pekerja.
Beberapa di antaranya adalah karena ada duplikasi rekening, rekening yang ditutup, rekening pasif, rekening tidak valid, rekening yang telah dibekukan, dan rekening yang tak sesuai dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Bagi pekerja calon penerima BLT ini, sebaiknya mengecek status rekening, apakah sudah benar atau memang bermasalah.
Menaker Ida sebelumnya juga sudah meminta ke BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) untuk melakukan verifikasi data rekening calon penerima serta berkomunikasi dengan segala pemangku kepentingan untuk menyelasaikan persoalan tersebut.
Per Jumat, Kemenaker telah memberikan data 3 juta calon penerima BLT Rp1,2 juta atau subsidi gaji ke Himpunan Bank Milik Negara.
Baca Juga: Harga Xiaomi Paling Murah 2020: Xiaomi Redmi 7, Xiaomi Redmi 5A, Xiaomi Mi 2a, Xiaomi Redmi 6A
Untuk target utamanya, Kemnaker akan menyalurkan dana bantuan kepada 15,7 juta pekerja bergaji di bawah Rp5 juta dan sesuai persyaratan lain pada pertengahan September 2020.***
