Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diklaim Tetap Kuat di Tengah Bayang-Bayang Resesi Dunia, Berkat PSN?

- 13 Februari 2023, 10:10 WIB
Ilustrasi ekonomi global.
Ilustrasi ekonomi global. /Pexels/Ivan Babydov/

LAMONGAN TODAY - Pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan tetap kuat pada kisaran 4,5--5,3 persen, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi.

Tren perkembangan perekonomian nasional masih berada di jalur yang benar (on the track). Tren ini bisa terlihat dari laporan kinerja neraca perdagangan sepanjang 2022.

lamongantoday.pikiran-rakyat.com

Bahkan, proporsi pertumbuhan ekonomi tidak lagi hanya di Jawa sentris. Melainkan, sudah melebar ke luar Pulau Jawa. Laporan BPS menyebutkan, pertumbuhan ekonomi di luar Jawa terus meningkat.

Baca Juga: Kapan Jadwal Ganti Rugi Warga Di 14 Desa Tulungagung Dampak Pembangunan Tol Kediri-Tulungagung?

Indikator itu tecermin dari kontribusi pertumbuhan ekonomi luar Jawa terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional 2022 yang mencapai prosentase 43,52 persen, atau lebih tinggi dibandingkan 2021 yang berada di 42,11 persen terhadap PDB.

Pertumbuhan ekonomi luar Jawa pada 2022 itu pun melesat dibandingkan pada masa prapandemi di 2019, yakni 41 persen terhadap PDB.

Berkaitan dengan perkembangan neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono kontan mengucap syukur.

Baca Juga: 269,3 Hektar Lahan Diterabas Jalan Tol Kepanjen-Tulungagung, 24 Desa Dapat Ganti Rugi Kapan?

Pasalnya, menurut dia, Indonesia sebenarnya masih terkena imbas dari berlanjutnya pelambatan ekonomi global.

Di neraca perdagangan sepanjang 2022, tambah Margo Yuwono, mencatatkan surplus baik di triwulan IV-2022 maupun secara kumulatif sepanjang 2022.

Lembaga itu juga mencatat surplus perdagangan barang pada triwulan IV-2022 sebesar USD14,69 miliar atau tumbuh 42,34 persen dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, surplus sepanjang 2022 itu mencapai USD54,53 miliar. “Bila dibandingkan tahun sebelumnya, kinerja itu tumbuh 53,96 persen,” ujarnya, dalam konferensi pers virtual pada Senin, 6 Februari 2023.

Baca Juga: Mulai Tebar Ancaman, Marc Marquez Buat Pembalap MotoGP Lain Ketar-ketir, Bisa Jadi Juara Dunia Lagi

Margo menuturkan, surplus neraca perdagangan itu terutama didorong naiknya komoditas ekspor unggulan yang memberikan windfall bagi perekonomian domestik.

“Tiga komoditas ekspor unggulan yang mengalami peningkatan nilai signifikan, di antaranya, berasal dari batu bara, besi dan baja, serta minyak kelapa sawit,” ucap Margo.

Dia juga mengungkap bahwa ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,01 persen pada triwulan IV-2022.

Angka tersebut cukup mengesankan di tengah pelambatan ekonomi global yang terus berlanjut.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan pada 2022 tercatat 5,31 persen (yoy), jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 3,70 persen (yoy).

Baca Juga: Kembali Gagal Raih Poin Penuh, Arsenal Mulai Kehabisan Bensin, Masih Yakin Juara Liga Inggris?

Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2023 diperkirakan tetap kuat pada kisaran 4,5--5,3 persen, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi.

Perkiraan tersebut sejalan dengan naiknya mobilitas masyarakat pascapenghapusan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), membaiknya prospek bisnis, meningkatnya aliran masuk penanaman modal asing (PMA), serta berlanjutnya penyelesaian proyek strategis nasional (PSN).***

Editor: Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah