Bank Indonesia Jawab Kekuatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 4,5-5,3 Naik Didorong Permintaan Domestik

13 Februari 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. /Freepik/

LAMONGAN TODAY - Mengomentari rilis dari BPS itu, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menjelaskan, data BPS tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat.

“Ke depan, pertumbuhan ekonomi 2023 diprakirakan tetap kuat pada kisaran 4,5--5,3 persen, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, belum lama ini.

Di sisi lain, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengemukakan, pencapaian pertumbuhan ekonomi secara impresif sebesar 5,31 persen.

Itu telah melampaui target yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 5,2 persen, dan kembali mencapai level 5 persen seperti sebelum pandemi.

“Ya, pertama pencapaian ini menjadi katakanlah extraordinary di tengah tekanan global yang pertumbuhannya rendah.'

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas rata-rata pertumbuhan dunia, yakni hanya mencapai 4 persen," ujar Menko Airlangga dalam siaran persnya, Selasa (7/2/2023).

Menurut Menko Airlangga, hasil tersebut tidak datang begitu. Kebijakan yang diambil Presiden Joko Widodo selama tiga tahun penanganan Covid-19, menjadi pemicunya.

"Itu keseimbangan antara gas dan rem, kemudian pembentukan KPC-PEN. Kemudian anggaran untuk perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi nasional. Ini merupakan sebuah sequence,” tambahnya.

Dari data yang dilaporkan BPS yang disampaikan di konferensi pers yang diadakan secara virtual, Senin (6/2/2023), lembaga itu memberikan gambaran mulai meratanya pertumbuhan ekonomi secara geografis antara Jawa dan luar Jawa.

Bahkan, BPS pun memberikan penekanan bahwa pertumbuhan ekonomi di luar Jawa terus meningkat.

Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi di Jawa terhadap PDB mencapai 59 persen dan luar Jawa 41 persen. Pada 2020, pertumbuhan ekonomi di Jawa sebesar 58,75 persen dan luar Jawa mencapai 41,25 persen terhadap PDB.

Kemudian, pada 2021, pertumbuhan ekonomi di Jawa 57,89 persen dan luar Jawa 42,11 persen terhadap PDB.

Sedangkan pada 2022, ekonomi di Jawa 56,48 persen dan luar Jawa 43,52 persen terhadap PDB.

Bila dibedah lebih jauh lagi, sebut laporan BPS, pada tahun lalu pertumbuhan ekonomi menguat, terutama di wilayah Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Dari gambaran di atas, pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan 2022 tercatat 5,31 persen (yoy), pertumbuhan tahun ini tetap kuat.

Kendati begitu, semua pemangku kepentingan di sektor ekonomi negeri ini hendaknya tetap waspada dalam mencermati pelambatan ekonomi global yang terus berlanjut hingga kini.***

Editor: Nugroho

Sumber: indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler