LAMONGAN TODAY - Kuliner tradisional Indonesia amatlah beragam dari berbagai wilayahnya, mulai dari jajanan yang banyak dijual oleh para pedagang kaki lima, gerobak, ataupun panggul di depan sekolah dan pinggir jalan.
Jajanan itu antara lain misalnya cimol, batagor, pisang ijo, es lilin dan atau es potong. Akan tetapi, pernah kehilangan penggemarnya di dekade tahun 2000an sebab tersaingi dengan hadirnya makanan asing yang mewah dan unik sampai menuai perhatian penduduk lokal sampai melupakan jajanan waktu kecil.
Dikutip dari channel YouTube Hari Jisun, YouTuber dari Korea Selatan itu mempunyai konten yang menggambarkan ketertarikannya terhadap seluruh hal yang berbau Indonesia.
Baca Juga: Chord Gitar dan Lirik Lagu Kuatno Atimu AFTERSHINE feat Damara De, Trending di YouTube
Di antaranya konten review kuliner khas Indonesia yang diperkenalkannya terhadap teman dan keluarganya di antaranya kepada ibu dan bibinya sendiri.
Sebuah jajanan yang ia kenalkan adalah es teler. Ibu dan bibinya kaget mengetahui bagaimana buah-buahan tropis yang mewah dan mahal tersebut dihidangkan di sebuah mangkuk berisi es dan parutan kelapa muda.
“Ini sangat mewah!,” ujar bibi Hari Jisun.
Baca Juga: Dea OnlyFans Sambangi Kantor Polisi Usai Dinyatakan Tak Ditahan, Kuasa Hukum: Bisa saja Berubah
“Sepertinya harga makanan (minuman khas) ini minimal 1, 2 juta!,” katanya menambahkan.
Pendapat ibu Hari Jisun, buah-buahan yang terdapat pada es teller itu merupakan buah yang sulit diperoleh, misalnya buah alpukat, kolang kaling dan nangka.
“Oleh karena itu aku tergila-gila mencoba buah-buahan baru waktu aku jalan-jalan di Indonesia,” ujarnya meneruskan.
Baca Juga: Belasan Tim Saling Bola Voli Bertarung Berebut Piala Wali Kota Surabaya, Kapan di Lamongan?
“Luar biasa! Aku tidak membayangkan rasa seperti ini,” katanya.
Umumnya di korea selatan sangat langka terdapat suatu cemilan yang terbuat dari bahan alpukat, sampai keunikan rasa dari buah-buahan eksotis itu yang pastinya tidak biasa dicicipi oleh lidah masyarakat Korea Selatan.
Padahal jajanan itu cukup murah dan mudah didapat oleh kita sebagai warga lokal bahkan mudah untuk dinikmati sehari-hari dan didapatkan di mana saja.
Baca Juga: Penundaan Pemilu Tuai Pro-Kontra, AHY Buka Suara Bela Rakyat?
Ketersediaan buah, cuaca yang mendukung pertumbuhan buahnya, dan bagaimana ketertarikan warga asing kepada jajanan tersebut layak digunakan pengingat kalau kita harus mencintai dan mengembangkan berbagai olahan tradisional Indonesia sebagai salah satu jati diri bangsa.
Disclaimer: artikel ini telah tayang dengan judul "Jajanan Ini Dihargai 1, 2 Juta Rupiah oleh Emak-Emak Korsel."(Budi Hartono/Priangan Timur News)***