Ahli Epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove, serta beberapa ahli virus dan penyakit menular, mengatakan, tidak ada data menunjukkan virus corona berubah secara signifikan, baik dalam bentuk transmisi atau dalam tingkat keparahan penyakit.
“Dalam hal penularan, tidak berubah, dalam hal keparahan, juga tidak ada berubah,” jelas Van Kerkhove kepada wartawan, seperti dilansir dalam Turnbackhoax.id.
Mengenai pernyataan De Klerk yang mengatakan Covid-19 merupakan virus flu biasa, WHO menyatakan COVID-19 menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada influenza musiman.
liburBaca Juga: Libur Panjang Oktober 2020 Telah Tiba, Simak Jadwal Lengkap Cuti Bersama
Banyak orang di seluruh dunia telah membangun kekebalan terhadap jenis flu musiman, COVID-19 adalah virus baru yang tidak memiliki kekebalan.
Artinya, semakin banyak orang yang rentan terhadap infeksi, dan beberapa akan menderita penyakit parah. Secara global, sekitar 3,4% dari kasus COVID-19 yang dilaporkan telah meninggal. Sebagai perbandingan, flu musiman umumnya membunuh jauh lebih sedikit dari 1% orang yang terinfeksi.
Sehingga klaim mengenai pernyataan-pernyataan ahli Eropa mengenai Covid yang tidak berbahaya merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.***