Pantas Tak Bersalah Usai Habisi Ibu Kandungnya, Isabella Guzman Alami Gangguan Jiwa Tapi Bukan Gila

10 September 2020, 22:55 WIB
Isabella Guzman /murderpedia.org

LAMONGAN TODAY - Wanita asal Amerika, Isabella Guzman mendadak viral usai kasus menikam ibu kandungnya sebanyak 151 kali pada 28 Agusuts 2013 hingga meninggal dunia.

Isabella Guzman menikam ibu kandungnya, Yun Mi Hoy sebanyak 35 kali dibagian wajah, dan 51 kali dibagian leher.

Tak hanya menikam menggunakan pisau, Isabella Guzman juga memukul kepalanya dengan tongkat baseball.

Baca Juga: Harga HP Samsung Terbaru 2020: Rp 1 Jutaan hingga Rp 20 jutaan, Galaxy A11, Galaxy A51, Galaxy S20+

Tujuh tahun pasca kejadian pembunuhan sadis itu, pengadilan akhirnya memutuskan Isabella tidak bersalah. Ini terjadi karena kondisi kejiwaan Isabella memang bermasalah namun bukan gila.

Pengadilan memutuskan untuk Isabella Guzman dikirim ke rumah sakit jiwa untuk diperiksa.

Saat ini, Isabella ditangani di Institut Kesehatan Mental Colorado di Pueblo. Berdasarkan diagnosa, Isabella dinyatakan menderita skizofrenia paranoid.

Baca Juga: Tahap III Cair, Menaker Ida Tak Mau BLT Rp600 Salah Sasaran, Penerima Jangan Maih-Main!

Menurut Dr Richard Pounds, dokter Institut Kesehatan Mental Colorado di Pueblo menyebut, tanda-tanda penyakit skizofrenia paranoid terlihat jelas pada Isabella.

"Ada tanda-tanda halusinasi yang jelas. Dia menatap ke langit, bercakap-cakap dengan orang-orang yang tidak ada, dan dia menertawakan dirinya sendiri," kata Dr. Richard Pounds seperti diberikan Lamongan Today sebelumnya.

Schizophrenia paranoia atau skizofrenia paranoid merupakan salah satu tipe penyakit psikis yang pikiran penderitanya menolak kenyataan.

Penderita skizofrenia paranoid umumnya merasa bahwa dirinya lebih kuat, lebih hebat, dan bahkan memiliki pengaruh besar dari musuh-musuh khayalan mereka lewat halusinasi tidak nyata yang dialaminya.

Baca Juga: Jangan Tipu-Tipu, BLT Ketenagakerjaan Demi Pulihkan Ekonomi

Penderita skizofrenia paranoid akan merasa memiliki pengaruh besar dari musuh-musuh khayalan mereka lewat halusinasi.

Tak hanya itu, penderita skizofrenia paranoid akan mudah curiga terhadap orang lain sehingga membuat mereka merasa terancam dan marah.

Hal itu yang membuat si penderita sulit dalam melakukan pekerjaan, menjalin persahabatan, hingga pergi ke dokter.

Baca Juga: 14,3 Juta No Rekening BLT Rp600 Valid, Check Rekeningmu

Skizofrenia paranoid juga sering kali muncul dengan cara dan waktu yang berbeda. Penyakit ini bisa muncul tiba-tiba.

Beberapa peneliti menyebut, penyakit yang disebabkan oleh terjadinya disfungsi pada otak tersebut juga bisa karena faktor keturunan dan lingkungan.

Penyakit skizofrenia paranoid biasa muncul pada akhir masa remaja dan berlaku seumur hidup.

Baca Juga: Begini Cara Melihat Nama dan Saldo Tahap 3 Pencairan BLT Rp600 Ribu, Segera Dicek!

Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan peluang seseorang untuk mengalami penyakit tersebut, seperti stres pada usia muda, atau rasa trauma saat masih anak-anak. Rasa trauma bisa muncul karena perlakuan tidak menyenangkan saat kecil.***

Editor: Nugroho

Sumber: Lamongan Today

Tags

Terkini

Terpopuler