Viral Semburan Lumpur di Blora, Warga Menyebut Itu Lokasi Cari Pesugihan

28 Agustus 2020, 11:54 WIB
VIRAL ledakan Lumpur Hitam di Blora, Jawa Tengah, Kamis 27 Agustus 2020 /

LAMONGAN TODAY – Beberapa waktu lalu, warganet dihebohkan dengan video semburan lumpur di wilayah Kesongo, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Dari informasi yang dihimpun Lamongan Today dari berbagai sumber, semburan lumpur setinggi kurang lebih 10 meter itu muncul, Kamis, 27 Agustus 2020 pagi.

“Ya Allah cepetan lari, cepetan, astagfirullah,” ucap perempuan dalam video yang beredar luas di masyarakat.

Dalam video yang beredar, sejumlah warga terlihat ketakutan dan lari pontang panting menghindari semburan lumpur berwarna hitam.  Semburan lumpur itu terlihat menakutkan karena semakin membesar.

Baca Juga: Puasa Tasua dan Asyura Jatuh Pada 28 dan 29 Agustus, Ini Tata Cara dan Niatnya

Peristiwa tersebut mengakibatkan beberapa  warga keracunan, dan 19 ekor kerbau dilaporkan menghilang.

Lalu bagaimana semburan itu dapat terjadi?  Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebut sebenarnya semburan itu bukanlah fenomena yang berkaitan dengan gunung api.

Sebagaimana dilansir Lamongan Today pada Pikiran-rakyat.com pada berita Viral Video Semburan Lumpur Hitam Gemparkan Warga Blora, Ini Kata PVMBG, Jumat, 28 Agustus 2020,  Kasubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, Nia Haerani mengatakan bahwa terdapat penambangan minyak serta gas bumi di Kabupaten Blora.

Maka dari itu, Nia menerangkan bahwa letusan tersebut terjadi akibat dari pembetukan minyak atau gas bumi.

Baca Juga: Mohon Bersabar, Hanya Pemilik Rekening Ini yang BLT Rp 600 Ribunya Cair

"Itu bukan fenomena terkait gunung api. Daerah Blora kan ada penambangan minyak dan gas bumi, semburannya lebih kepada pelepasan gas-gas methan akibat proses pembentukan minyak atau gas bumi," tulis Nia saat dihubungi oleh tim Pikiran-Rakyat.com via WhatsApp.

Nia menuturkan, semburan lumpur yang serupa sebelumnya memang pernah terjadi.

"Saya kurang tahu pastinya, tapi infonya sudah beberapa kali terjadi," sambungnya.

Lebih lanjut dirinya pun menegaskan bahwa letusan terjadi karena faktor dari alam.

"Iya itu kejadian alamiah," lanjut Nia.

Baca Juga: BLT Rp 600 Ribu Tidak Kamu Terima, Cek 6 Syarat yang Harus Terpenuhi

Menanggapi hal tersebut, Nia menyampaikan bahwa pihaknya tidak melakukan penanganan khusus.

Pasalnya, letusan yang terjadi bukan merupakan kategori erupsi dari gunung berapi.

"Tidak ada penanganan khusus dari PVMBG, karena tidak termasuk kategori erupsi gunung api," tambahnya.

Dalam upaya meminimalisir dampak buruk kepada masyarakat, Nia menyarankan agar dibangun pagar pembatas dan rambu-rambu di sekitar lokasi kejadian.

"Menurut saya pribadi bisa diberi batas pagar atau rambu-rambu di sekitar pusat semburan, agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitarnya," tulisnya.

Baca Juga: Daftar Harga Emas Antam Terbaru Jumat 28 Agustus 2020, Naik!!

 

Dilansir dari berbagai sumber, peristiwa tersebut juga kerap dikaitkan dengan kejadian mistis.

Staf  Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Blora, Agung mengatakan, kawasan Oro-Oro Kesongo kerap dijadikan tempat ritual untuk meminta pesugihan karena cerita mistis yang menyelimuti.

“Lokasinya mirip kayak Bledug Kuwu di Grobogan,” ujar Agung.***(Sarah Nurul Fatia/PRMN)

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler