Menelisik Sejarah Pesantren Indonesia di Hari Santri

- 22 Oktober 2020, 08:54 WIB
Hari Santri Nasional 2020
Hari Santri Nasional 2020 /Instagram/@harisantrinasional

LAMONGAN TODAY - Tanggal 22 Oktober diperingati dengan sebagai hari Santri Nasional.

Pada peringatan Hari Santri, tak lengkap jika tak membahas pesantren yang menjadi tempat menimba ilmu.

Secara definisi, pesantren adalah wadah pendidikan tertua di Indonesia yang melekat dengan ajaran Agama Islam.

Baca Juga: Sambut Hari Santri di Tengah Covid-19, Berikut Pernyataan Resmi PBNU: Santri Bukan Hanya Mengaji

Inilah sejarah terbentuknya pesantren yang dilansir dari Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Al-Ta'dib.

Pesantren merupakan salah satu bentuk pendidikan tradisional, dari segi bentuk dan sistemnya diduga berasal berasal dari India.

Sistem dalam pesantren, sudah lama digunakan secara umum untuk pendidikan dan pengajaran agama Hindu, sebelum Islam masuk ke Indonesia.

Baca Juga: Download Logo Hari Santri Di Sini untuk Bahan Ucapan Selamat Hari Santri Nasional

Sistem pesantren tersebut kemudian diserap dan diadaptasi oleh Islam jauh sebelum Indonesia merdeka.

Pesantren mengandung makna keislaman, di mana pesantren sebagai tempat tinggal para santri atau murid pesantren.

Sedangkan kata santri diduga berasal dari istilah Sansekerta 'shastri' yang berarti 'melek huruf'.

Baca Juga: Lirik Mars Hari Santri, Diperingati Setiap 22 Oktober

Dalam bahasa Jawa, santri disebut juga 'cantrik', yang berarti orang yang mengikuti gurunya kemanapun pergi.

Menengok waktu sebelum tahun 60-an, pusat pendidikan tradisional Indonesia lebih dikenal dengan sebutan pondok.

Pondok sendiri berasal dari bahasa Arab 'funduq', yang berarti pesanggrahan atau penginapan bagi para musafir.

Baca Juga: Daftar Harga HP Vivo Y Series, Ada Vivo Y53, Y65, Y71, Y81, Hingga Y95, Masih Ada Lainnya!

Guru panutan yang ada dalam pesantren disebut sebagai Kiai (bentuk baku dari kata Kyai).

Kiai adalah sumber referensi, tempat bertanya, tempat untuk meminta nasihat dan fatwa, serta tempat menyelesaikan semua urusan.

Dipahami bahwa pesantren memiliki tiga unsur utama, yaitu Santri, Kiai, dan pondok.

Baca Juga: Bahas Setahun Jokowi-Ma'ruf di Mata Najwa, Feri Amsari Sebut Watak Asli Jokowi Keluar

Sebagaimana yang diberitakan di Portal Jember: Peringatan Hari Santri Nasional, Ini Sejarah Pesantren di Indonesia. Membahas sejarah pesantren tidak lepas dari peran Walisongo.

Berawal dari Sunan Ampel yang mendirikan sebuah padepokan di Ampel Surabaya sehingga menjadikannya pusat pendidikan di pulau Jawa.

Tidak hanya dari pulau Jawa, juga dari Gowa dan Talo Sulawesi, banyak santri yang berdatangan ingin menuntut ilmu terutama ilmu agama. Pesantren tersebut didirikan oleh Sunan Syeikh Maulana Malik Ibrahim.

Baca Juga: Bahas Setahun Jokowi-Ma'ruf di Mata Najwa, Feri Amsari Sebut Watak Asli Jokowi Keluar

mulai banyak diminati karena memiliki sistem pendidikan yang serba sederhana dan banyak memberikan manfaat untuk masyarakat dari segi agama.

Saat ini dikenal dengan dua periodisasi pesantren, yaitu Periode Ampel (salaf) dan Periode Gontor.

Periode Ampel (salaf) mencerminkan sistem kesederhanaan secara komprehensif.

Sedangkan, Periode Gontor mencerminkan kemodernan dalam sistem, metode, dan fisik bangunan.

Baca Juga: Semua Berkesempatan Sama Dapatkan Uang dari Telkomsel Senilai Rp10 juta, Cek Sayaratnya di Sini

Sampai saat ini daya tarik pondok pesantren masih tetap unggul, sehingga banyak orang tua yang lebih memilih menyekolahkan putra dan putrinya dalam pondok pesantren.*(PRMN/Portal Jember).

Editor: Nugroho

Sumber: Portal Jember


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x