Ini Ciri Kiamat, Segera Bertaubat Sebelum Matahari Terbir dari Barat

- 26 September 2020, 04:46 WIB
ILUSTRASI hari kiamat.*
ILUSTRASI hari kiamat.* /Pixabay/

LAMONGAN TODAY – Kiamat tak pernah diketahui pasti kapan akan terjadi. Hanya Allah SWT yang mengetahui perihal tersebut.

Tak ada makhluk yang diberi tahu kapan kiamat akan berlangsung.

Manusia hanya bisa bertaubat sebelum matahari terbit dari barat. 

Kendati demikian, manusia telah diberi petuntuk-petunjuk terkait datangnya hari kiamat. Petunjuk itu diharapkan bisa meningkatkan keimanan dan menghindari fitnah Dajjal.

Dikutip dari laman islam.nu.or.id, ada beberapa tanda hari kiamat kubra.

Baca Juga: Kiamat Pasti Akan Terjadi, Namun Tak Seorangpun Tahu

Tanda kiamat itu ada dalam hadits berikut,

 عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ

Artinya, “Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” (Lihat Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim An-Naisaburi, Al-Jāmi’us Ṣaḥīḥ, [Beirut, Dārul Afaq Al-Jadidah: tanpa tahun], juz VIII, halaman 178).

Tanda-tanda kiamat dalam hadits ini disebut sebagai tanda-tanda kiamat kubra (hari akhir). Ada sepuluh tanda kiamat yang disebutkan dalam hadits ini. Namun yang disebutkan dalam hadits tersebut hanya ada delapan antara lain,

Baca Juga: Suara Dentuman Misterius Terdengar di Jakarta, Ini Penjelasan BMKG

  • Pertama, munculnya kabut (dukhan)
  • Kedua, munculnya Dajjal
  • Ketiga, munculnya Dabbah Keempat, Terbitnya matahari dari barat.
  • Kelima, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj
  • Keempat, terbitnya matahari dari barat
  • Keenam, munculnya Isa bin Maryam
  • Ketujuh, adanya tiga gerhana, di timur 
  • Kedelapan, gerhana di barat
  • Kesembilan, gerhana di jazirah Arab.
  • Kesepuluh, adanya api yang muncul dari Yaman kemudian menggiring manusia menuju tempat berkumpul.

Jika ada kejadian di masa sekarang yang sesuai dengan tanda-tanda kiamat yang disebutkan dalam berbagai hadits tersebut, belum tentu itu menjadi tanda yang pasti. Bisa juga kejadian yang sama akan terjadi di masa mendatang karena Rasul sendiri tidak mengetahui kapan tanda-tanda tersebut terjadi.

Baca Juga: Dokter Tirta Umumkan Siap Maju Pada Pilpres 2024, Warganet Ingin Jerinx Mendampinginya

Hal ini sesuai dengan yang telah disebutkan oleh Al-Quran Surat Al-Aʽrāf ayat 187 ketika Rasul SAW ditanya kapan terjadinya kiamat. يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ Artinya, “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, ‘Bilakah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sungguh pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia.’”

Hikmah dari ketidaktahuan manusia akan hari kiamat yaitu supaya mereka dapat terus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sehingga manusia senantiasa terhindari dari perbuatan-perbuatan maksiat.

Baca Juga: Peringatan Dini! Riset ITB Paparkan Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa Barat

Ustadz Muhammad Alvin Nur Choironi mengatakan, cara bijak memahami dan mempertemukan hadits-hadits tentang kiamat yang berbeda-beda tersebut adalah dengan meninjau maksud nabi (maqasidi) ketika menyebutkan tanda-tanda tersebut kepada para sahabat. Saat itu para sahabat masih bertanya-tanya tentang kebenaran adanya kiamat. Jawaban Rasul SAW dengan menyebutkan tanda-tanda tersebut bertujuan agar para sahabat tidak menghabiskan waktunya untuk selalu memikirkan kiamat.***

Editor: Furqon Ramadhan

Sumber: islam.nu.or.id


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x