Puasa Jadi 29, NU dan Kemenag Dituding Kongkalikong sebagai Dalang, Benarkah? Cek Fakta

- 8 April 2022, 20:10 WIB
Ilustrasi puasa.
Ilustrasi puasa. /chiplanay/Pixabay

LAMONGAN TODAY - Beredar informasi yang menyebut bahwa NU Dan Kemenag Kongkalikong Atur Puasa 29 Hari.

Beredar sebuah video yang mengklaim bahwa NU dan Kemenag telah mengatur penetapan awal bulan ramadhan pada 3 April 2022.

Pada video yang beredar, terlihat potongan video Muskercab PCNU Wonosobo yang sedang membacakan penetapan awal bulan ramadhan yang jatuh pada tanggal 3 April 2022.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Kepribadian Anda Melalui Gambar Ini!

Dalam video diucapkan "Karena nanti tanggal 1, karena istima itu akan jatuh pada 1 April jam 13 dengan ketinggian hilal 2 derajat.

Kalau nanti ada yang melihat hilal nanti oleh NU dan Kementerian Agama dianggap itu adalah kesaksian yang bohong".

Benarkah informasi yang menyebut bahwa NU Dan Kemenag Kongkalikong Atur Puasa 29 Hari tersebut?.

Baca Juga: Tak Hanya di Indonesia, Belanda juga Alami Kelangkaan Minyak Goreng

Dilansir cnnindonesia, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membantah tudingan telah melakukan setting atau mengatur agar penetapan tanggal 1 Ramadan 1443 Hijriah di antara pemeluk Islam berbeda.

Ketua Pengurus Tanfidziyah PBNU, Ahmad Fahrurrazi atau Gus Fahrur mengatakan PBNU hanya mengikuti rukyah.

Tidak ada agenda setting untuk menciptakan perbedaan penetapan 1 Ramadan atau setting lainnya.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Darari' Treasure, Cocok Buat Kamu yang Sedang Bucin!

Gus Fahrur menjelaskan dalam menentukan awal bulan, PBNU menggunakan metode hisab (perhitungan) yang dipegang dan metode rukyah (pemantauan hilal).

Menag dan MUI Buka Suara Usai NU dan Muhammadiyah Beda 1 Ramadan.

Sebagaimana keputusan Kementerian Agama Indonesia, Malaysia, dan Brunei, PBNU juga bersepakat batasan hilal yang terpantau sebagai penentu awal bulan minimal 3 derajat.

Baca Juga: Warga Borodyanka Ukraina Ditemukan Sekarat di Puing-Puing Apartemen, Zelensky: Lebih Mengerikan dari Bucha!

Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menegaskan dalam menentukan 1 Ramadan, pemerintah menggunakan metode hisab (hitung) dan rukyat (pemantauan).

Sementara, Muhammadiyah menggunakan hisab dan berpedoman bahwa ketinggian hilal tidak harus 2 derajat.

"Jadi saya sekali lagi mengatakan tidak mungkin ada settingan, untuk apa, apa kepentingannya?" tutur Amin.

Baca Juga: Jadwal dan Link Streaming MPL ID S9 Hari Ini Jumat, 8 April 2022: Ada Alter Ego vs Aura dan EVOS vs BTR

Klaim video yang beredar menyebutkan bahwa ada agenda setting perihal penetapan awal Ramadhan antara NU dan Kemenag adalah salah.

Informasi ini adalah jenis kategori False Context.***

Editor: Nugroho

Sumber: JABAR SABER HOAKS


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah