Puasa Jadi 29, NU dan Kemenag Dituding Kongkalikong sebagai Dalang, Benarkah? Cek Fakta

- 8 April 2022, 20:10 WIB
Ilustrasi puasa.
Ilustrasi puasa. /chiplanay/Pixabay

Ketua Pengurus Tanfidziyah PBNU, Ahmad Fahrurrazi atau Gus Fahrur mengatakan PBNU hanya mengikuti rukyah.

Tidak ada agenda setting untuk menciptakan perbedaan penetapan 1 Ramadan atau setting lainnya.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Darari' Treasure, Cocok Buat Kamu yang Sedang Bucin!

Gus Fahrur menjelaskan dalam menentukan awal bulan, PBNU menggunakan metode hisab (perhitungan) yang dipegang dan metode rukyah (pemantauan hilal).

Menag dan MUI Buka Suara Usai NU dan Muhammadiyah Beda 1 Ramadan.

Sebagaimana keputusan Kementerian Agama Indonesia, Malaysia, dan Brunei, PBNU juga bersepakat batasan hilal yang terpantau sebagai penentu awal bulan minimal 3 derajat.

Baca Juga: Warga Borodyanka Ukraina Ditemukan Sekarat di Puing-Puing Apartemen, Zelensky: Lebih Mengerikan dari Bucha!

Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menegaskan dalam menentukan 1 Ramadan, pemerintah menggunakan metode hisab (hitung) dan rukyat (pemantauan).

Sementara, Muhammadiyah menggunakan hisab dan berpedoman bahwa ketinggian hilal tidak harus 2 derajat.

"Jadi saya sekali lagi mengatakan tidak mungkin ada settingan, untuk apa, apa kepentingannya?" tutur Amin.

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: JABAR SABER HOAKS


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah