Sejak Pandemi Covid-19, Masyarakat Semakin Taat Beragam, Kemenag Bongkar Alasannya

23 Juli 2021, 12:14 WIB
Ilustrasi: Beribadah /PEXELS.com/Ahmet Polat

LAMONGAN TODAY - Kementerian Agama (Kemenag) menyebut masyarakat Indonesia semakin religius di masa pandemi Covid-19.

Hal ini tertuang dalam hasil survei yang dilakukan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kemenag.

"Survei kami lakukan secara daring, pada 8-17 Maret 2021," ujar Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, Pendidikan, dan Pelatihan Kemenag, Achmad Gunaryo seperti dikutip dari laman resmi Kemenag, Jumat 23 Juli 2021.

Baca Juga: 4 Weton yang Bernasib Apes, Termasuk Orang Sekitar: Rabu Kliwon, Kamis Wage, Senin Pahing

"Ditemukan mayoritas responden merasa semakin religius (taat beragama) sejak mereka mengalami/menjalani pandemi Covid-19. Nilainya mencapai 81 persen," sambungnya.

Menurut Gunaryo, sebanyak 97 persen responden merasa keyakinan/keberagamaan secara psikologis membantu dalam menghadapi wabah penyakit Covid-19 dan dampaknya.

Survei ini melibatkan 1.550 responden yang terdiri dari para penderita Covid-19, penyintas, serta masyarakat di 34 provinsi yang cukup tersebar dan sebangun dengan populasi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Update Harga Samsung, Banyak yang Sudah Turun Harga, Samsung Samsung Galaxy M21, A20S, A12

Untuk metode penelitian menggunakan accidental sampling (non-probabilitas), temuan hanya berlaku bagi responden.

Selanjutnya mengumpulkan informasi kualitatif dengan wawancara terhadap 20 responden terpilih via telepon.

Secara rinci, menggunakan teori dan instrumen FICA Spiritual History Tool yang dikembangkan Puchalski (1996), sejumlah temuan atas pertanyaan dalam survei ini adalah sebagai berikut:

Baca Juga: Harga HP Y53s Resmi Dirilis, HP Gaming Anti Lemot

- Responden yang sangat setuju dan setuju jika Covid-19 memengaruhi keyakinan/praktik keberagamaan sebanyak 55,1 persen.

- Respondem yang merasa pandemi Covid-19 yang berlangsung lama membuat mereka menemukan makna hidup sebanyak 61,6 persen.

- Mayoritas responden (81 persen) merasa semakin religius atau taat beragama sejak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Hadiah Cash 5 Juta, Ussy Adakan Sayembara Temukan Spion Mobil Yang Dicuri

- Mayoritas responden (97 persen) merasa keyakinan/keberagamaan mereka membantu (secara psikologis) mereka menghadapi Covid dan dampaknya.

- Sebanyak 86,7 persen responden berupaya terhubung dengan (mencari support dari) pemuka agama dan komunitas agama mereka.

- Selama menjalani pandemi, mayoritas responden (89,4 persen) merasa mendapat dukungan mental-spiritual dari pemuka agama dan komunitas agamanya.

Baca Juga: Menaker Luncurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp 1 Juta, Simak Kreterianya Berikut Ini dan Link Pendaftarannya

- Saat isolasi atau menyendiri, ragam aktivitas dilakukan adalah: Sebanyak 56,3 persen mendengar atau membaca kitab suci, 47,2 persen mendengar ceramah, dan 42,8 persen zikir atau Sedikit sekali yang konsultasi-psikologis khusus. Hanya 22,1 persen responden yang mengaku pernah mendapat konseling psikologis-keagamaan, selama menjalani pandemi ini.***

Editor: Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler