DI Panjaitan, Jenderal Kepercayaan Ahmad Yani Gugur akibat Kekejaman Pasukan G30S PKI

- 2 Oktober 2021, 11:20 WIB
DI Panjaitan
DI Panjaitan / Instagram @Mere_cetPhoto/

LAMONGAN TODAY - Di malam 1 Oktober 1965, rumah Mayjen DI Panjaitan yang terletak di jalan Hassanudin nomor 53, Kebayoran Baru, dimasuki pasukan Gerakan 30 September (G30S PKI).

Ketika itu, pasukan G30S PKI yang dipimpin oleh Sersan Sukarjo tersebut menembaki rumah Mayjend DI Panjaitan.

Waktu pasukan G30 S PKI memasuki rumah Mayjend DI Panjaitan, ia berada di lantai dua dan segera terbangun mengambil pistol mitraliyurnya.

Baca Juga: Jelaskan Warna Apa Saja yang Terdapat pada Lambang Negara Indonesia? Kunci Jawaban Pelajaran Kelas 4 SD

Sayangnya, pistol tersebut macet dan membuat Mayjend DI Panjaitan memilih menggunakan pakaian militer. Terdengar suara dari bawah "Cepat turun, Jenderal!" Dari pasukan G30S PKI.

Mayjend DI Panjaitan segera turun. Waktu akan menuruni anak tangga, keponakannya naik dan berusaha menghentikannya.

Selanjutnya Mayjend DI Panjaitan memilih berdoa kemudian memantapkan langkah untuk tetap turun menemui pasukan G30S PKI.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 2 Oktober 2021, Dapatkan Elite Pass, M249 hingga Spas 12 Mesmerizing Nights

Katherine putrinya menyaksikan apa yang diperbuat pasukan G30S PKI terhadap ayahnya. Mayjend DI Panjaitan dipukul kemudian ditembak di kepala waktu ia sedang berdoa.

Jenazahnya dibawa menggunakan truk menuju Lubang Buaya dan baru ditemukan pada 4 Oktober.

Sehari berikutnya, DI Panjaitan memperoleh penghargaan anumerta sebagai Mayor Jenderal dan mendapat gelar Pahlawan Revolusi.

Baca Juga: PT KAI Bangun Patung Soekarno di Polder Tawang, Tingkatkan Daya Tarik Pariwisata Kota Semarang

DI Panjaitan pernah menjabat Asisten IV Men Pangad pada 1 Juli 1962.

Dia memperoleh jabatan tersebut di bawah komando Ahmad Yani yang waktu itu menjabat sebagai Menpangad.

DI Panjaitan juga pernah mengungkap rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk PKI.

Baca Juga: Pimpin Proklamasi tidak Berdarah, BPIP: Soekarno Umat Islam Paling Berhasil Teladani Politik Nabi Muhammad SAW

Dari sana diketahui bahwa senjata-senjata itu dimasukkan ke dalam peti-peti bahan bangunan yang akan digunakan dalam pembangunan gedung Conefo (Conference of the New Emerging Forces).

Senjata-senjata tersebut dibutuhkan PKI yang sedang bersiap melakukan persiapan untuk mempersenjatai angkatan kelima.

Track record dan kedekatannya dengan Ahmad Yani tersebut yang membuat DI Panjaitan masuk dalam incaran pasukan G30S PKI pimpinan Letkol Untung.

Dilansir Lamongan Today dari Lensa Purbalingga, artikel ini telah tayang dengan judul "DI Panjaitan Orang Dekat Ahmad Yani Yang Menjadi Sasaran Kekejaman Pasukan G30S PKI."(Kurniawan/Lensa Purbalingga)***

Editor: Achmad Ronggo

Sumber: Lensa Purbalingga


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x