Pengungsi Gunung Merapi di Magelang Bertambah, Warga Trauma Erupsi 2010

- 22 November 2020, 16:30 WIB
Ilustrasi Gunung Merapi
Ilustrasi Gunung Merapi /ANTARA FOTO

Kegiatan tersebut dilakukan agar anak-anak tidak mengalami stres dan ketakutan selama dalam pengungsian.

Baca Juga: Spoiler Sinopsis Drama Korea ‘Start Up’ Terbaru Episode 11, Han Ji Pyeong Pernah Membunuh?

*Kondisi Pengamatan Gunung Merapi Terkini oleh BPPTKG*

Berdasarkan hasil pengamatan BPPTKG terkait perkembangan aktivitas Gunung Merapi per Sabtu 21 November 2020 terjadi guguran dengan jumlah 15, aplitudo 4-7 mm dalam durasi 13-90 detik.

Hembusan terjadi dengan jumlah 23, amplitudo 2-11 mm dalam durasi 10-19 detik. Sedangkan gempa vulkanik dangkal berjumlah 14 dengan amplitudo yang teramati 40-75mm dalam durasi 14-42 detik.

Kemudian BPPTKG juga melaporkan adanya gemuruh guguran yang terdengar keras sebanyak satu kali dengan amplitudo 75mm pada pukul 8.19 WIB dari Pos Pantau Babadan dan Kaliurang.

Lebih lanjut, BPPTKG juga mengatakan bahwa potensi bahaya saat ini adalah berupa guguran lava dari aktivitas erupsi efusif dan lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif serta awan panas sejauh maksimal lima kilometer dari puncak kawah

Baca Juga: Spoiler Sinopsis Drama Korea ‘Start Up’ Terbaru Episode 11, Han Ji Pyeong Pernah Membunuh?

Sehingga dalam hal ini, BPPTKG memberikan rekomendasi untuk wilayah KRB III dalam radius lima kilometer dari puncak kawah merapi agar dikosongkan dari segala jenis aktivitas manusia dan tidak boleh ditinggali oleh penduduk.

Hal itu dimaksudkan agar apabila kemudian Gunung Merapi meletus sewaktu-waktu, maka tidak terjadi korban jiwa maupun kerugian harta benda.

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: BNPB


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x