Tiga Provinsi Ini Rawan Banjir Bandang dan Tanah Longsor, BNPB Sebutkan Dampak Hujan Lebat

- 18 Oktober 2020, 18:22 WIB
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati meminta pemerintah daerah mengantisipasi bencana banjir dan tanah longskr
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati meminta pemerintah daerah mengantisipasi bencana banjir dan tanah longskr /BNPB/

LAMONGAN TODAY – Badan Nasional Penanggulangn Bencana (BNPB) meminta pemerintah daerah di tiga provinsi Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung untuk meningkatkan kewaspadaan. 

BNPB meminta tiga provinsi ini siap menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan, berdasarkan informasi potensi dampak hujan lebat, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat tiga provinsi tersebut dengan status siaga.

Baca Juga: Waspada Ancaman La Nina, BNPB Sebut Potensi Bencana Lebih Bahaya

"Prakiraan tersebut berlaku pada analisis cuaca pada 18 Oktober 2020, pukul 08.00 WIB, sampai dengan 19 Oktober 2020, pukul 07.00 WIB," ujar Jati dalam siaran pers yang diterima Lamongan Today, Minggu, 18 Oktober 2020.

Sedangkan pada status waspada, BMKG merilis provinsi dengan status tersebut, yakni Aceh, Jambi, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Papua.

Menurut Jati, Informasi prakiraan berbasis dampak BMKG tersebut dapat diakses melalui link berikut https://signature.bmkg.go.id.

Baca Juga: Awas  La Lina Berujung Bencana, BNPB Minta Masyarakat Waspada

Pada bulan ini, beberapa wilayah Indonesia memasuki musim hujan. Wilayah tersebut antara lain pesisir timur Aceh, sebagian Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa tengah, sebagian kecil Jawa Timur.

Selain itu sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi, Maluku Utara dan sebagian kecil Nusa Tenggara Barat juga sudah masuk.musim hujan. 

Baca Juga: Gempa Bengkulu, BMKG Ingatkan Masyarakat tentang Tas Siaga Bencana 

"Pemerintah daerah dan setiap pihak patut waspada mengingat fenomena La Nina yang terjadi di wilayah nusantara," kata Jati. 

Lebih lanjut, Jati mengatakan, salah satu dampak yang dipicu oleh fenomena ini yaitu peningkatan curah hujan yang berujun pada bencana hidrometeorologi.

BMKG menganalisis berdasarkan catatan historis menunjukkan La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40% di atas normalnya.

Baca Juga: Hore! Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Diumumkan, Ini Cara Daftar yang Benar Supaya Lolos

Namun dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia. BMKG merilis, pada Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera.

Kemudian, pada Desember hingga Februari 2021, peningkatan curah hujan akibat La Nina dapat terjadi di Kalimantan bagian timur, Sulawesi, Maluku-Maluku Utara dan Papua.

Baca Juga: BLACKPINK Jadi Bintang Tamu di Running Man , Mereka Saling Bocorkan Rahasia Member

Pada Oktober ini beberapa zona musim di wilayah Indonesia diperkirakan akan memasuki musim hujan, di antaranya peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina.***

Editor: Nita Zuhara Putri

Sumber: BNPB


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah