Hari Tanpa Bra Jatuh Pada 13 Oktober, Inilah Sejarahnya, Dimulai dari Dokter Bedah

- 12 Oktober 2020, 23:19 WIB
ilustrasi bra
ilustrasi bra /fsHH/Pixabay/

LAMONGAN TODAY – Mungkin masih banyak yang belum mengetahui jika hari ini 13 Oktober merupakan hari tanpa bra sedunia. Setiap tahunnya, Hari Tanpa Bra dirayakan di pertengahan bulan Oktober di mana tanggal 26 Oktober merupakan hari kanker payudara dunia.

Di benak anda mungkin bertanya-tanya, mengapa ada hari tanpa bra di dunia? Padahal bra merupakan hal penting bagi wanita saat ini.

Baca Juga: Bukan Partai Demokrat atau SBY, Mantan DPR Ini Terang-Terangan Biayai Masa Aksi Tolak UU Cipta Kerja

Dikutip dari laman TheSun.co.uk, gerakan hari tanpa bra ternyata dimulai pada tahun 2011 silam. Kala itu sebagian besar gerakan dilakukan di jagat media sosial. Para wanita rama-ramai menggunakan tagar #nobraday untuk melakukan kampanye di media sosial.

Kampanye itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong wanita untuk memeriksakan payudaranya sendiri. Hal itu penting dilakukan untuk memastikan mereka terbebas dari kanker payudara.

Untuk itu, pada tanggal 13 Oktober para wanita didorong untuk melakukan pemeriksaan mamogram yang bisa membatu mendeteksi kanker payudara secara dini.

Baca Juga: Ajak Dangdutan Pendemo Tolak UU Cipta Kerja, Ganjar: Sing Iso Dangdutan Sopo, Maju Mrene

Mengapa hari tanpa bra dirayakan?

Tidak ada yang tahu pasti mengapa hari tanpa bra dirayakan. Namun disebut-sebut hal itu berawal dari kampanye ahli bedah plastik di Toronto Kanada dr Mitchell Brown.

Kemudian seorang aktivis wanita menggaungkan hal itu hingga pada akhirnya tiga tahun kemudian diperingati hari tanpa bra sedunia.

Apakah menggunakan bra saat tidur berbahaya?

Dikutip dari laman Alodokter, dr Kevin Adrian mengatakan, hingga saat ini belum bisa dipastikan apa penyebab kanker payudara.

Baca Juga: Perang Armenia-Azerbaijan Meletus, 4.000 Nyawa Telah Melayang, Hujan Rudal dan Roket Terus-Menerus

Namun ia menjelaskan, kanker payudara terjadi ketika ada sel kelenjar payudara yang bermutasi sehingga tumbuh secara tidak normal.

Sel-sel yang bermutasi itu berkembang dengan cepat sehingga membentuk bejolan di payudara. Benjolan ternyata bisa menjalar ke kelenjar getah bening atau tubuh lain.

Kendati demikian, hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah yang menemukan bukti jika menggunakan bra saat tidur bisa menyebabkan mutasi sel payudara.

Bra berkawat yang selama ini disalahkan ternyata tidak terbukti meningkatkan risiko kanker.

Baca Juga: Bocoran Drakor Terbaru Search, Krstyal dan Jang Dong Yoon Berseragam Tayang 17 Oktober

Kapan Harus Periksa Mammografi

Mammografi oleh para tenaga di bidang kesehatan direkomendasikan dilakukan oleh wanita berusia 40 tahun ke atas. Minimal pemeriksaan dilakukan setahun sekali terlebih abgi mereka yang memiliki risiko terkena kanker payudara.

Jika berisiko tinggi maka sebaiknya pemeriksaan dilakukan sebelum usia 40 tahun.

Mammografi juga bisa langsung segera dilakukan jika muncul tanda-tanda kelainan di payudara. Kelainan itu seperti muncul benjolan, nyeri pada payudara, penebalan puting, keluar cairan pada puting, perubahan pada kulit payudara.

Baca Juga: Mengenal Lebih dekat Sosok 'Sasa' Nabila Syadza, Mahasiswa Kesehatan yang Viral karena Orasi-nya

Rutin lakukan SADARI

Sebelum memeriksakan diri ke dokter, anda bisa mengecek payudara sendiri secara rutin. Dengan rutin melakukan gerakan SADARI, anda bisa mendeteksi kelainan secara dini.

Untuk melakukan gerakannya, berikut langkah-langkahnya.

  • Berdiri tegak dan lihat secara seksama apakah ada perubahan bentuk di kulit payudara. Cek apa ada pembengkakan atau perubahan puting. Cek juga apakah ukuran payudara kanan kiri simteris atau tidak.

 

  • Angkat kedua lengan ke atas dan tekuk siku lalu posisikan tangan di belakang kepala. Lalu dorong siku ke depan dan lihat payudara. Setelah itu dorong siku ke belakang dan cermati lagi bentuk dan ukuran payudara.

Baca Juga: Lirik Lagu 'Baru Terasa' Milik Nassar, Populer di Joox

  • Posisikan kedua tangan di pinggang dan condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada Anda.

 

  • Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan Anda.

 

  • Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.

Baca Juga: PDIP Tuding Demokrat Berpolitik Basi, Tak Ingatkah Drama Puan Maharani Menagis di Sidang Paripurna

  • Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.***

Editor: Furqon Ramadhan

Sumber: Kemkes thesun Alo Dokter


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah