RUU Cipta Kerja Sah, Fraksi Demokrat Pilih Hengkang: UU Kontroversial Saat Pekerja Menderita

- 5 Oktober 2020, 22:07 WIB
RUU Cipta Kerja.
RUU Cipta Kerja. /ANTARA FOTO

Baca Juga: Harga HP Xioami Redmi 8 Note 8, 8 Pro sedang Anjlok, Redmi 9, Mi 10, POCO F2 Pro masih Stabil

Marwan Cik Asan yang mewakili Fraksi Partai Demokrat menyebut kalau pembahasan RUU Omnibus Law Cipta Kerja terlalu terburu-buru. Marwan yang menyampaikan pandangannya setelah F-PDIP, F-Gerindra, F-Golkar, F-Nasdem, dan F-PKB ini menilai sebagai RUU yang punya cita-cita memudahkan jalannya usaha, meningkatkan investasi, dan lapangan kerja, hendaknya RUU ini memberikan jaminan kepastian hukum pada semua pihak.

"Sangat disayangkan niat baik pemerintah tidak dibarengin dengan pembahasan yang ideal, karena terburu-buru dan kurang mendalam," kata Marwan.

Padahal, RUU ini harusnya bersifat prospektif dan jangka panjang serta bermanfaat bagi masyarakat. RUU ini, menurut fraksinya Marwan, harus jadi roadmap Indonesia ke depan.

Baca Juga:  Lirik Lagu dan Chord ‘Ko Mo Cari yang Bagaimana’, Cuma Saya - M.A.C

Namun, setidaknya ada beberapa alasan yang membuat RUU ini jadi pincang seperti pembahasan yang tidak cermat karena terburu-buru tadi, hak dan kepentingan kelompok kerja yang diabaikan, hingga bergesernya semangat Pancasila ke arah ekonomi yang lebih kapitalistik dan neoliberalistik.

"Selain tak substansial pembahasannya juga cacat prosedur karena UU yang krusial ini pembahasannya kurang transparan dan akuntabel. Kurang melibatkan masyarakat, stakeholder, dan jaringan civil society," ucap dia.

Dengan sejumlah pertimbangan itu, Fraksi Partai Demokrat menolak RUU Cipta Kerja disahkan menjadi UU.

Baca Juga: Harga HP RAM 8 GB Harga Mulai 2 Jutaan:Vivo S1 pro, OPPO A9, OPPO A91, Realme 5 Pro, Vivo Y50

Menurutnya banyak hal yang harus dibahas kembali secara mendalam dan komprehensif.

Halaman:

Editor: Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x