Network
LAMONGAN TODAY - Gerhana matahari hibrida adalah fenomena langka yang terjadi ketika bulan menutupi sebagian atau seluruh matahari dari pandangan bumi.
Gerhana ini disebut hibrida karena ada beberapa tempat di bumi yang akan melihat gerhana matahari total, yaitu ketika bulan menutupi seluruh matahari, dan ada beberapa tempat yang akan melihat gerhana matahari cincin, yaitu ketika bulan menutupi sebagian matahari dan membentuk cincin terang di sekelilingnya.
Pada 20 April 2023, gerhana matahari hibrida akan terjadi dan dapat disaksikan di beberapa wilayah di Indonesia. Menurut data astronomis, gerhana ini akan dimulai pukul 11.41 WIB dan berakhir pukul 15.05 WIB.
Durasi gerhana bervariasi tergantung pada lokasi pengamatan. Beberapa wilayah di Indonesia yang akan mengalami gerhana matahari total adalah Maluku, Papua Barat, dan Papua. Sedangkan wilayah lainnya akan mengalami gerhana matahari sebagian dengan magnitudo antara 0,633 hingga 0,719.
Gerhana matahari hibrida merupakan peristiwa alam yang menarik untuk diamati, namun harus dilakukan dengan cara yang aman. Mata tidak boleh melihat langsung ke arah matahari tanpa perlindungan khusus, karena dapat menyebabkan kerusakan permanen pada retina.
Beberapa alat yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana adalah kacamata gerhana, filter gelap, atau proyektor pinhole. Jangan menggunakan kacamata hitam, film negatif, atau kaca buram sebagai alat pengamatan, karena tidak efektif untuk melindungi mata dari radiasi matahari.
Selain sebagai fenomena alam yang indah, gerhana matahari hibrida juga memiliki makna religius bagi umat Islam. Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk melaksanakan salat kusuf atau salat gerhana saat terjadinya gerhana matahari.
