LAMONGAN TODAY – Bulan Agustus menjadi bulan yang sangat istimewa untuk bangsa Indonesia, tepat pada 17 Agustus 1945 atau 77 tahun yang lalu Bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Bulan Agustus pun menjadi bulannya Merah Putih berkibar disetiap rumah-rumah, disepanjang jalan, disekolah-sekolah, dan lainnya.
Namun dibalik megahnya kibaran Sang Merah Putih, ia memiliki sebuah kisah heroik.
Sesaat setelah Bung Karno membacakan teks proklamasi di depan rakyat Indonesia di jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Bendera Sang Saka Merah Putih dikibarkan, proses pengibaran bendera dipimpin oleh kapten Latief Hendraningrat.
Bendera Merah Putih yang dikibarkan saat itu adalah bendera yang dibuat dan dijahit sendiri oleh istri Bung Karno yaitu Ibu Fatmawati, bendera inilah yang sampai saat ini disebut sebagai Bendera Pusaka.
19 Desember 1948, Belanda melancarkan agresi militernya yang kedua. Presiden Soekarno, Wakil Presiden Moh. Hatta dan beberapa pejabat tinggi Indonesia ditawan Belanda.
Namun, pada saat yang sangat genting di mana Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta dikepung oleh Belanda, Bung Karno sempat memanggil ajudannya yang bernama Husein Mutahar. Kepada Husein Mutahar Bung Karno memberikan tugas untuk menjaga dan menyelamatkan Bendera Pusaka Merah Putih.
Kepada Habib Husein Mutahar, Presiden Soekarno berkata sebagai berikut :